Mohon tunggu...
Usman Dunda
Usman Dunda Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas KPU Kabupaten Pohuwato

aku adalah aku yang terlahir menjadi aku untuk aku seperti aku sebelum menjadi aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau

18 Januari 2016   11:22 Diperbarui: 18 Januari 2016   11:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau yang aku perjuangkan tanpa alasan

adalah semangat dalam hatiku

Tak kau sadari

kau tumbuh dihati ini

 

Kau mengubah tangis jadi tawa

adalah wanita yang penuh tanya

mungkinkah kau selalu sama

dalam doa setiap ummat manusia

 

Kau harapan tanpa rasa menyerah

dalam sakit yang tak jua sembuh

entah sebagai apa

yang jelas kau yang ku damba

 

Kau gaduhkan diamku

menerobos senja dan fajar membiru

dalam rindu setiap sujud itu

ada hati yang tulus memanggilmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun