Mohon tunggu...
Usman Dunda
Usman Dunda Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas KPU Kabupaten Pohuwato

aku adalah aku yang terlahir menjadi aku untuk aku seperti aku sebelum menjadi aku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hatimu dan Rusukku

13 September 2015   22:56 Diperbarui: 13 September 2015   23:32 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ku tuliskan resah ini diantara hembus angin dan khayalan,

dinding yang ku ajak bicara membisu dengan rindunya,

tak ada jawaban sepatah kata pun tentangmu.

Gelisah dengan usia yang kian senja,

namun tetap saja, senjamu tak mampu ku terjemahkan,

dalam rindu yang bermunajat di separuh purnama.

 

Perlahan ku buka etika yang memenjarakan resahku,

namun diujung logika, rindu kehilangan estetikanya melukis wajahmu.

Lalu, haruskah aku menjilati firman Tuhan yang suci?

Hanya untuk meminta perhatian dan belas kasihmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun