Mohon tunggu...
Usi Sulastri
Usi Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Content Writer | Journalist | SEO Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjelajah Potensi Web3, Evolusi Internet yang Lebih Pintar

18 Desember 2024   10:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bicara soal internet, kalian pasti nggak asing lagi dengan istilah Web 2.0, kan?    

Itu tuh, internet yang selama ini kita pakai buat scrolling media sosial, belanja online, atau streaming video.    

Nah, sekarang ada yang lebih canggih lagi, Web3.   

Kedengarannya canggih banget, ya?   

 Tapi tenang, nggak serumit itu kok.    

Yuk, kita bahas bareng-bareng!   

Mengenal apa itu Web3   

Web3 adalah generasi terbaru dari internet yang bertujuan untuk membuat semuanya lebih terdesentralisasi.   

Web3 menggunakan teknologi blockchain.   

Teknologi yang sama dengan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.   

Tujuannya untuk menciptakan sistem yang memberikan kendali penuh kepada pengguna atas data dan aset digital mereka.    

Selain itu, Web3 juga memanfaatkan penyimpanan data terdesentralisasi, jaringan peer-to-peer, serta protokol yang dikendalikan oleh kode komputer untuk memastikan komunikasi langsung dan aman antara pengguna, aplikasi, dan data.   

Kalau sekarang kebanyakan data kita dipegang oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook, di Web3 data kita benar-benar jadi milik kita sendiri.    

Jadi, nggak ada lagi cerita data pribadi dijual tanpa sepengetahuan kita.    

Intinya, Web3 adalah internet yang lebih memerdekakan pengguna. 

Kenapa Web3 lebih baik dari Web2?  

Web3 membawa internet ke level yang lebih keren dan seru dibanding Web2.    

Jika di Web2, data kita sering dikendalikan dan dimanfaatkan oleh platform besar seperti media sosial, di Web3 justru kita punya kontrol penuh atas data kita sendiri.    

Salah satu keunggulan Web3 adalah menghilangkan ketergantungan pada pihak-pihak besar atau otoritas terpusat.    

Misalnya, di Web2 jika ada server utama yang bermasalah, banyak layanan bisa langsung tumbang.    

Nah, di Web3, semua itu digantikan dengan teknologi yang namanya blockchain, di mana data disimpan di banyak tempat (terdesentralisasi), jadi lebih aman dan tahan gangguan.   

Selain itu, Web3 bikin semuanya lebih transparan.    

Karena pakai teknologi buku besar terdistribusi, kita bisa lihat setiap transaksi atau aktivitas yang terjadi dan itu tidak bisa diubah-ubah sembarangan.   

Jadi, kepercayaan pengguna terhadap sistem ini otomatis lebih tinggi.   

Yang lebih seru lagi, Web3 bikin internet jadi lebih inklusif.    

Siapa pun bisa ikut berkontribusi dan mendapatkan keuntungan tanpa harus menyerahkan informasi pribadi.    

Semua orang punya kesempatan yang sama, tanpa tergantung pada status sosial atau lokasi geografis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun