Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia saat ini bersiap menghadapi musim kemarau.Â
Berdasarkan unggahan di akun Instagram resmi BMKG, tercatat bahwa 36 persen zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Wilayah yang sudah mengalami musim kemarau meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.
Dalam unggahan tersebut, BMKG memberikan rekomendasi teknis untuk mitigasi dan antisipasi kekeringan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).Â
"OMC ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (Karhutla)," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan di situs resmi .
Baca selengkapnya: BMKG Sebut Indonesia Akan Alami Kekeringan Meteorologis, Apa Itu?
Berdasarkan analisis dan pemantauan BMKG, pada periode Juli hingga September, wilayah target OMC diperkirakan akan mengalami kekeringan dan memiliki potensi tinggi terhadap Karhutla.Â
Oleh karena itu, OMC bertujuan untuk mengurangi risiko dampak yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat.
"OMC dilakukan untuk pembasahan lahan gambut guna mengantisipasi dan memitigasi bencana Karhutla. Selain itu, OMC bertujuan mengisi kubah-kubah air di lahan gambut, sehingga mencegah lahan gambut kering dan mudah terbakar karena telah dibasahi oleh hujan," jelas Dwikorita.
Lantas, bagaimana cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi potensi dampak kekeringan?