Penurunan massa otot berarti membakar lebih sedikit kalori, membuat lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan mengurangi lemak.Â
Wanita yang lebih tua mungkin mengalami peningkatan lemak perut meskipun memiliki berat badan yang sehat, karena menopause dan penurunan produksi estrogen yang memengaruhi distribusi lemak, menurut University of Rochester Medical Center.Â
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada November 2019 di Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menunjukkan bahwa hormon seks mempengaruhi distribusi lemak pada pria dan wanita.Â
Ulasan tersebut juga menyatakan bahwa terdapat banyak lokus genetik dengan asosiasi dimorfik seksual dengan lemak perut.Â
Dengan kata lain, penambahan dan distribusi lemak mungkin tidak hanya bersifat keturunan, tetapi juga dipengaruhi oleh gen tertentu yang memiliki efek lebih kuat pada wanita.Â
3. Kurang tidur
Kurang tidur juga diketahui meningkatkan penumpukan lemak perut, menurut National Sleep Foundation.Â
Penelitian menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam mengalami peningkatan lemak perut lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih dari enam jam.Â
Tinjauan pada Agustus 2014 di Annals of Medicine mengaitkan kekurangan tidur dengan peningkatan asupan makanan, penurunan pengeluaran energi, dan perubahan kadar hormon yang mengatur nafsu makan.Â
4. Stres
Stres juga merupakan faktor penyebab lainnya.Â
Penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara peningkatan kadar hormon kortisol dan penumpukan lemak perut bagian dalam.
Makanan pemicu perut buncit
Biji-bijian utuh lebih bermanfaat dibandingkan dengan biji-bijian olahan seperti roti putih, pasta, nasi, keripik, permen, dan minuman manis.Â