Mohon tunggu...
🍀 Usi Saba 🍀
🍀 Usi Saba 🍀 Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

🎀 Menolak Tenar 🎀

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alat Makan Khusus bagi Tunanetra

3 September 2016   09:48 Diperbarui: 3 September 2016   19:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.rehabmart.com

Salah satu hal yang membuat saya terhubung dengan salah seorang kompasianer di sini adalah karena putrinya yang menyandang visual disability atau bahasa umumnya di kita tunanetra. Entah kenapa tiba-tiba saat itu saya ingin mengenal putri cantiknya ini. Iya, dia cantik banget dan spesial. Karena usianya saat itu baru satu tahun, tak mungkinlah saya komunikasi sama dia, jadi ya saya komunikasi sama mamahnya, Kompasianer Teh Lilih Wilda. Kirain orangnya gimana Teh Lilih ini, ternyata ya gokil gitu deh. Setelah mengenalnya lebih jauh, di balik kegokilannya tersimpan kekuatan super sebagai seorang istri dan seorang ibu. 

Saya lihat dia gak galau dan lebay plus sendu apalagi sampai stres dan lari ke guru spiritual macam artis yang lari ke Aa Gatot Brajamusti cuma karena punya anak memiliki kekurangan. Tawanya selalu lepas dan ngakak aja. Nyantai banget dalam menjalani semuanya. Ya, memang harus begitu ya. Ngapain ngoyo lemah dan lesu menghadapi kehidupan yang sudah ditakdirkan. Dijalani aja. Just Do It, kata slogan sepatu Nike mah. Let It Flows. 

Nah, suatu waktu ketika saya berbincang-bincang dengan si ibu ini, sampailah perbincangan kita pada alat-alat makan yang biasa digunakan putrinya itu. Kebetulan waktu itu saya ceritanya nanya mau dibawain apa kalau saya pulang dari Amerika.... sengaja nawarin kalau sama orang baik mah, karena tahu pasti nggak bakal minta macem-macem.... hahahahha. Benar aja, jawabnya minta dibawain piring aja katanya buat putrinya itu. 

Saya ketawa, alah ini orang minta piring? Gak ada yang mewahan dikit gitu? Wkwkwkwk... Ya banyak kata saya, jangan khawatir, saya rencana bawain selusinlah.... wkwkwkwkk.... terus si ibu ngirim foto piring dan cangkir yang biasa digunakan putrinya ini. Dia bilang, piring yang biasa digunakan putrinya kurang cekung. Saya bilang iya, okeh. Tenang, banyak piring cekungmah. Terus dia bilang bagusnya ya BPA free. Iya, tenang juga. Alat makan BPA free di sini udah biasa. Banyak. 

Sumber gambar: www.rehabmart.com
Sumber gambar: www.rehabmart.com
Nah, pas waktunya, saya Google deh "plate for blind kids" dan ternyata yang keluar hasilnya adalah rentetan website atau situs online shop penjual alat-alat makan khusus buat para disable termasuk penyandang visual disability itu. Wewww.... ternyata spesial, bro. Bukan piring sembarangan, bukan cangkir sembarangan, bukan pula mangkuk sembarangan. Gak mungkin saya beli selusin seperti yang saya niatkan sebelumnya, hahahha.... 

Sumber gambar: www.rehabmart.com
Sumber gambar: www.rehabmart.com
Kenapa bukan sembarangan? Karena alat-alat makan mereka itu didesain khusus sesuai dengan jenis kekurangan mereka dengan tujuan ya memudahkan mereka mengonsumsi makanan dan minuman secara mandiri. Misal buat yang penyandang visual disability itu, pinggir piringnya ditinggikan dengan tujuan makanan tidak keluar area piring. Hal ini sangat membantu agar mereka bisa makan sendiri dan mereka tidak usah repot mencari makanan yang keluar dari piring. Piring ini juga bawahnya dibuatkan kaki tipis dari karet begitu sehingga tidak mudah bergeser. Begitu pun dengan bentuk mangkuk dan alat makan lainnya.

Situs online shop itu tidak hanya menjual alat-alat makan dan pelengkap buat penyandang tunanetra saja tapi juga buat yang lainnya misal penderita alzheimer. Nah, saya baru tahu ternyata penderita alzheimer alat makannya punya warna terang karena mereka sulit membedakan warna. Makanya warna alat makannya dibuat dalam warna seperti merah ngejreng agar kelihatan dengan jelas. 

Yang menarik adalah harga alat-alat makan itu. Kalau biasanya dengan uang misal 15 dolar kita bisa dapetin setengah lusin piring biasa, lain lagi kalau dibelanjakan buat alat makan khusus ini, maka hanya satu piring saja yang kita dapat dengan uang tersebut. Ya, barangnya spesial, harganya juga spesial. Bahkan banyak olshop yang tidak menerima retur pembelian barang-barang tersebut demi alasan medis, mungkin takutnya sudah dipakai dan mereka tidak tahu apa yang tertinggal di barang-barang itu. 

Nah, mending kalau mahal tapi ada barangnya, konon menurut Teh Lilih, di Indonesia barang-barang spesial ini masih susah didapatkan. Dari sinilah saya tambah simpati sama orang tua penderita anak-anak disable, karena betapa beban mereka itu bukan cuma mental dan fisik tapi juga secara finansial. Karena untuk mendidik anak-anak ini agar mandiri dibutuhkan uang yang tidak sedikit. Mungkin bagi orang kaya tidak masalah, tapi para penyandang disable ini bukan orang berduit semua, banyak yang tidak mampu. 

Saya bersyukur sekali dapat mengenal Teh Lilih dan putrinya karena mereka menambah wawasan saya tentang dunia lain yang tidak begitu saya kenal. Love you, girs!

Semua gambar diambil dari: www.rehabmart.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun