"Berkeliaran? Kemana?" Seiya memandang Mimi.
"Cuma main sama teman-teman" Mimi deg-degan bertatapan dengan mata pelatihnya ini. Tak menyangka foto-foto di Facebook istri pelatihnya akan hidup dan hadir di depannya kini.
"Sudah lama ya kita tidak bertemu"
"Iya" Mimi mengangguk.
"Saya fikir Mimi tidak akan kenal saya setelah begitu lama"
Mimi sedikit kaget, aduh jangan-jangan pelatihnya tahu dia nguntit akun fb istrinya "Saya kan punya memori yang kuat" Mimi ngibul sambil nyengir.
Seiya tersenyum dan mengangguk "Ya, Mimi punya ingatan yang kuat ya".
"Tapi Kakak juga kok yakin kalau saya Mimi, saya kan sudah berubah" Mimi tahu kalau fisiknya kini berbeda dengan Mimi waktu SMA dulu. Sekarang tubuhnya berisi lemak alias lumayan gemuk walaupun tidak gemuk-gemuk amat seperti sapi.
"Saya juga punya ingatan yang kuat" Seiya tertawa kecut.
Mimi dan pelatihnya kemudian tertawa bersama dan mengobrol kesana-kemari. Tak lupa Mimi menyuguhinya makan nasi Liwet. Mimi serasa di awang-awang bisa mengenang semua kebersamaan dengan pelatihnya kini. Sampailah cerita mereka pada kata harus berpisah karena waktu mulai sore.
"Mimi, saya pulang ya. Penerbangan saya malam ini" Seiya bangun dari sofa dan meraih backpacknya.