Banyak inbox yang masuk baik ke email maupun disini (wakakak... saking ngebohongnya, orang inbox disini baru bbrp hari juga), iya kan pura2nya populer begitu, mereka menanyakan kenapa saya tidak posting tulisan2 yang sekaliber artikel di CNN lagi... wkwkwkwk. Mereka merasa kesel dengan saya yang sejak kasus GT ngomongnya gak karuan mulu, muter2 terus soal GT.
Begini ya para inbox-ers, saya ini kalau lagi kesel sama seseorang atau sesuatu, sebelum kekesalan saya habis, terus saja nyerocos sampai ke dedak2nya, gak mau berhenti. Makanya biarpun saya ditenggelamkan ke laut juga pasti kemampuan saya ngedumel bakal tetap ada, terus aja nyablak biarpun badan saya udah lemes, bahkan hampir ko'it.
Apalagi sejak Admin menentukan kebijakan yang super sekali, intinya; KALO GAK SUKA ATURAN DISINI, MINGGAT AJA. Tiran sekali. Padahal saya hidup disini sudah 4 tahun lebih, kenapa saya suka disini? karena ya nyaman, tapi melihat ketiranian Admin ini hati saya sakit sekali. Saya percaya Kompasiana ini adalah tempat yang sehat untuk berbagi informasi, orang2nya idealis, adminnya juga, inventornya aja PERNAH SAYA kagumi dengan keidealisannya sebagai jurnalis. Tapi kini?. Ada aturan tiran itu?
Saya tidak banyak memposting artikel yang bombastis atau bermanfaat bagi nusa dan bangsa, artikel saya hanyalah dekorasi berukuran bubuk susu bayi di antara geluntungan batu2 besar di layar Kompasiana ini tapi sekecil apapun itu, saya merupakan bagian dari Kompasiana ini yang punya perasaan (hahaha... melow banget, dasar perempuan apa2 pake hati sama perasaan). Ya, apalah artinya saya ini bagi Kompasiana yang super besar ini. Tapi karena saya punya perasaan tadi, dan merasa tersakiti dengan aturan admin itu, saya jadi males nulis artikel2 sekelas berita di CNN itu.
Ya, admin pasti gak peduli soal saya mau nulis yang bermanfaat atau tidak, tapi disini, minimal, saya tidak membohongi diri saya sendiri; kalau saya tidak suka dengan aturan admin itu. Semoga suatu saat nanti sakit hati saya hilang. Sementara paling saya posting komen dan artikel suka2 aja.
Semoga temen2 memakluminya (catatan: hanya orang gila yang harus dimaklumi, begitu kata guru SD saya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H