Mohon tunggu...
Anigoru
Anigoru Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Menulis & Berbagi Informasi Tulisan lain dapat di baca di www.kalamanthana.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Virus Corona (Covid-19) Mimpi Buruk yang Menyatukan

22 Maret 2020   12:06 Diperbarui: 22 Maret 2020   11:59 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada satupun mausia yang membantah munculnya virus corona (COVID-19) ini adalah sebuah mimpi buruk bagi seluruh umat manusia di bumi ini, namun demikian kehadiran virus yang menatikan ini juga membawa dampak positif bagi hubungan antar kelompok suku, agama dan ras.

Berdasarkan Update Virus Corona   yang dilansir Kompas.com Minggu (22/3/2020) berdasarkan data dari  John Hopkins University menunjukan ada 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia dan 91.676 orang sembuh, tentu adalah sebuah kasus besar dan mimpi buruk bagi manusia, terlebih lagi kemunculan virus corona ini mampu melumpuhkan semua apek tatanan kehidupan manusia.

Di Indonesia virus ini terus mengila dengan menyebar hampr kesemua provinsi sehingga tidak tanggung-tanggung kemunculan virus Corona mampu merusak tatanan kehidupan masyarakat, bagaimanan tidak semua agenda dan program pemerintah tertunda, perekonomian tersendat akibat ruang gerak masyarakat yang di batasi guna memutus mata rantai penularan Virus Coronan (COVID-19) ini

Tidak hanya itu hari ini juga Indonesia mencatat sejarah baru dimana baru pertama kali sejak negera ini berdiri pelayanan peribadatan di gereja-gereja kosong dan dilakukan ibadat melalui jaringan online atau live streaming begitu pula tempat ibadat lainnya seperti masjid, pura, wihara dan klenteng pun mengurangi kunjungan umatnya bukan melarang beribadat namun di sarankan beribadat dan berdoa dirumah.

Tidak cukup disitu kegiatan pendidikan dari Paud, TK, SD, SLTP dan SLTA demikian pula perkuliahan pun  macet  karena harus diliburkan, perkantoran pemerintah dan swastapun lesu akibat ketakutan akan penyebaran virus yang mematikan tersebut, dan ini saatnya masyarakat harus lebih dekat dan berkumpul dengan keluarga dari pada berinteraksi social.

Sederet mimpi buruk yang berimbas pada kecemasan yang semakin mengkuatirkan ini, ternyata jika dilihat dan dicermati secara bijak juga memiliki danpak positif bagi kemajemukan yang ada di bumi Nusantar ini, bagaimana tidak dengan kemunculan Virus Corona (COVID-19) ini semua masyarakat tidak lagi memandang suku, agama dan ras menjadi bersatu dengan melupakan perbedaan itu.

Dan bersama memerangi serta mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) ini, dengan berbagai cara dan upaya di daerah dan lingkungannya masing-masing, begitu indah terasa kebersamaan ini disaat kita tidak lagi mendengar komentar dan tudingan sara dan sebagainya, yang ada kita adalah satu NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) harga mati(**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun