Mohon tunggu...
Usi Sanusi
Usi Sanusi Mohon Tunggu... -

sedikit cuek, calm, friendly, dan suka guyon,mudah bergaul dan fleksibel dengan siapa saja..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Bukan Pecundang

21 Agustus 2011   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apa yang akan engkau katakan tentang aku? ketika seribu bayangan mu berlabuh tapi tak dapat kutemukan engkau, sekali lagi kucari engkau, dan untuk kesekiankalinya tak juga aku temukan engkau.. lalu aku berkata; Mungkin sudah saatnya ku akhiri saja ceritaku ini, karena engkau yang ku harap menjadi pendengar, malah tertidur sambil menutupi kedua telingamu. Aku lalu terdiam, mencari jeda dimana ceritaku harus kuhentikan.. tapi engkau merajuk untuk meneruskannya sementara telingamu tetap engkau sumbat.... ku turuti marah dan kesalku, kutinggal engkau sendiri di sana..berlari dan terus berlari meninggalkanmu sejauh mungkin...

caci maki dan gerutu mu sebenarnya aku dengar ketika itu, ..tapi rasa marahku mengalahkan segenap rasa ibaku saat itu..maapkan aku jika kemudian aku biarkan engkau sendiri di sana..di tepi telaga, tempat kita dulu menebar cinta.... tapi aku bukan pecundang..seperti yang engkau alamat kan julukan itu kepadaku setiap waktu..

harga cintamu terlalu mahal untuk kutebus, ..aku sekedar membela diri saja, bahwa diantara cinta cintaku, bukan engkau saja yg bisa menguasai hatiku..bahwa diantara cinta cintaku..bukan satu satu nya engkau yang kumiliki...mungkin ini permulaan yang pahit, atau akhir yang menyakitkan ..aku tak tahu..

yang aku tahu adalah bahwa engkau telah memberi gelap atas jalan ku selama ini, .. aku tak ingin tersesat dalam jalanku sendiri..maapkan aku...Kuiringkan engkau dengan salam dan damaiku..kutinggal engkau dengan keteririsan hati yang perih..bersamamu...aku sudah merasakan betapa cinta harus di bayar mahal.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun