Aku temukan engkau dalam sengau dan sengal napasku yang menyesak, hampir tersendat
Bukan suatu kebetulan, jika kemudian aku gapai engkau, tuk melerai deras arus yang melimbur,
aku dan hampir hanyut..
Juga bukan suatu kebetulan jika kemudian,engkau membawaku labuh menepi,
merapat pada pinggir sungaimu, bukan suatu kebetulan...
Tapi mentasbih hati untuk suatu keyakinan, sungguh tidak mudah
Seperti meraup mimpi dan mengumpulkannya dalam genggam jemari,
Susah sungguh aku menekuk hatimu, sekedar untuk katakan "iya saja"
Atau anggukan kepalamu tanda setuju, bahwa airmataku telah mengering,
Beberapa tahun yang lalu, ...(menggapaimu, apakah mungkin..???)
Dalam bingkai katarsis, ku rayu pilu supaya tidak melagu