Mohon tunggu...
Sultan Usmani
Sultan Usmani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen sekaligus Pengagamat Hukum

pengamat hukum dan dosen salah satu universitas di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Polemik Metrostater Depok, "Jangan Bangun Fasilitas di Lahan Sengketa"

6 Agustus 2018   09:09 Diperbarui: 6 Agustus 2018   09:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pembangunan tempat yang akan membantu memajukan Depok tersebut harus di lahan yang bersih. Membangun metrostater di lahan sengketa sama saja membahayakan masyarakat luas, karena dalam agama membangun tanpa memiliki izin dari pemiliknya sama saja mencuri selain itu membangun fasilitas yang memiliki anggaran yang tidak sedikit itu, sama saja buang-buang dana. 

Karena sudah jika lahan tersebut diminta oleh pemilik resminya maka bangunan tersebut harus dirobohkan. Semoga semua pihak yang terlibat di proyek tersebut di berikan hidayah agar segera menyelesaikan permasalahan dengan pemilik lahan sahnya. Melakukan pembangunan itu boleh saja asalkan tidak ada yang dirugikan dalam pembangunan tersebut.

Polemik Akan Bertambah Apabila Pembangunan dilakukan Oleh Perusahaan yang sering melakukan wanprestasi
Polemik Akan Bertambah Apabila Pembangunan dilakukan Oleh Perusahaan yang sering melakukan wanprestasi
Sultan, Depok 6 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun