Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain Ular Tangga Melalui Pendekatan - Metode dan Teknik Sosioemosional Anak

14 Maret 2017   16:12 Diperbarui: 14 Maret 2017   16:21 12986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia anak-anak adalah dunia bermain, melalui bermain atau permainan  anak dapat mempelajari banyak hal dan mengenal dunia luar serta lingkungannya. Jika sia anak selalu dilarang ketika ingin bermain, maka si anak akan merasa sedih, kurang sosialisasi dengan teman sebayanya dan tidak aktif sehingga dapat menghambat perkembangan kogitif, motorik dan sosial si anak. Permainan anak-anak sekarang banyak macamnya mulai dari yang permainan model klasik seperti pada jaman masih kecil kita dulu, hingga permainan yang model modern dengan media smartphone/gadget. Kita sebagai orangtua bahkan orang yang lebih dewasa membolehkan si anak mengenal permainan atau game-game di smartphone tetapi kita juga harus bisa memilih game edukasi seperti apa yang boleh dimainkan oleh si anak.

Sebelum lebih dalam membahas permainan ular tangga ini kita perlu membahasan dampak positif dan teori melalui pendekatan, model dan teknik seperti apa untuk memainkan permainan ular tangga ini yang dapat diterapkan oleh PAUD atau TK diseluruh Indonesia.

Macam-macam Pendekatan Emosional Anak

  • Pendekatan High Scope - Pendekatan ini dikemukakan oleh David Weikard dan pendekatan ini digunakan pada tahun 1962. Program ini anak lebih aktif serta memberi kesempatan pada si anak untuk memilih sendiri permainannya dan mencatat perkembangan apa saja yang diperoleh si anak (merencanakan, melakukan, mengulang).
  • Pendekatan Erikson (Teori Psikososial) - Pendekatan ini berfungsi untuk membangun konsep diri anak, memotivasi anak untuk bereksperimen dan berekplorasi.
  • Pendekatan Montessori - Pendekatan yang melalui perkembangan anak secara individual serta lebih menitikberatkan pada keterampilan intelektual seperti, konsentrasi, mengamati. Peran utama pendidik dalam model pendekatan montessori adalah untuk memperagakan bagaimana suatu alat yang digunakan  dan bagaimana suatu permainan diselesaikan.
  • Pendekatan BCCT - Dalam bahasa Indonesia pendekatan ini disebut sebagai pendekatan sentra dan lingkungan (senling). Dalam pendekatan ini berfungsi untuk memotivasi anak sesuai dengan pijakan/perkembangan anak itu sendiri.
  • Pendekatan REA atau Reggio Emilia Aprroach - Pendekatan yang menciptakan kondisi pembelajaran yag mendorong dan memfasilitasi anak untuk membangun fikirannya, (Bahasa eskpresif, komunikatif, dan kognitif).

Langkah-langkah dan metode dalam permainan ular tangga :

1. Guru mempersiapkan papan permainan ular tangga beserta dadunya.

2. Guru menempelkan kertas yang berisi pertanyaan pada setiap kotak papan permainan ular tangga.

3. Pertanyaan tersebut berupa materi yang sesuai dengan indikator pembelajaran atau RPH.

4. Guru membagi siswa untuk berpasangan menjadi kelompok, tiap kelompok ada 2 siswa.

5. Setelah terbentuk kelompok guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang tata cara bermainnya.

Cara bermain ular tangga atau tekniknya :

1. Tiap siswa bergantian melempar dadu, dadu yang mempunyai mata enam. (Pendekatan Montessori)

2. Jika dadu yang jatuh menunjukkan mata dadu 5, maka siswa harus berjalan 5 kotak pada papan permainan ular tangga tersebut. (Pendekatan Erikson)

3. Jika sudah dijalankan, kotak yang berisi pertanyaan dijawab oleh siswa, jika benar siswa tersebut mendapat poin/bintang. (Pendekatan REA)

4. Permainan berlanjut hingga ke kelompok-kelompok berikutnya

5. Selanjutnya guru memberikan evaluasi hasil metode dan teknik pembelajaran menggunakan permainan ular tangga. (Pendekatan High Scope)

6. Guru menentukan kesimpulan konsep pembelajaran. (Pendekatan Montessori)

Bermain ular tangga adalah permainan dari jaman klasik yang hingga sekarang masih diminati oleh anak-anak dan orang dewasa, karena dari permainan itu dapat merangsang kognitif. Permainan ular tangga ini juga membantu anak bersosialiasi dengan temannya sebab permainan ini dimainkan oleh dua anak atau lebih - berkelompok. Dari penjelasan pendekatan, metode, langkah-langkah dan teknik untuk bermain ular tangga memang dapat membentuk sosial-emosional pada anak-anak dan dalam pembelajaran atau permainan ternyata bisa melakukan banyak pendekatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun