Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cacat Emosional pada Anak

3 Maret 2017   09:38 Diperbarui: 3 Maret 2017   09:57 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Emosi adalah hal yang paling mendasar dari anak, sebab ketika anak itu lahir akan mulai mmemunculkan emosi-emosinya kepada lingkungan disekitar yaitu menangis. Definisi dari emosi itu sendiri adalah perasaan yang terjadi ketika seseorang berada pada kondisi yang melibatkan interasi penting (Suntrock). Emosi mempunyai banyak makna  yang berbeda-beda dari para ahli psikolog.

Emosi sangat berperan penting dalam dunia anak. Emosi menunjukkan kondisi bagaimana perasaan anak. Anak yang sedang gembira akan menunjukkan emosi dengan cara tertawa atau tersenyum (happy). Anak yang sedang sedih akan menunjukkan emosi dengan menangis atau merengutkan wajah (sad). Berbagai emosi yang diekspresikan anak menunjukkan pada orang lain, apa yang anak rasakan atau anak inginkan pada saat tertentu. Sehingga jangan sampai anak-anak merasakan cacat emosi karena belum tumbuhnya 6 tipe perkembangan emosi anak, 6 tipe itu adalah :

  1. Senang adalah perasaan yang positif dimana anak merasa nyaman karena keinginannya terpenuhi. Anak akan menunjukkan kesenangan itu dengan tertawa dan tersenyum.
  2. Takut adalah perasaan anak yang merasa terancam oleh suatu yang dianggap membahayakan pada dirinya sendiri. Ingatan anak terhadap pengalaman yang kurang menyenangkan, maka akan membuat si anak merasa takut dan merasa trauma dengan hal-hal yang tidak disukainya.
  3. Marah adalah reaksi terhadap situasi frustasi yang dialami, dimana melibatkan perasaan tidak senang atas masalah yang dihadapi si anak. Anak mengungkapkan rasa marah dengan berbagai cara misalnya menangis cukup keras, menendang-nendang, memukul, membuang barang dan sebagainya.
  4. Ingin tahu adalah keingintahuan anak terhadap hal-hal baru, yang berkaitan dengan dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Anak akan memperlihatkan perasaannya dengan senang dan semangat.
  5. Sedih adalah perasaan yang muncul saat anak kehilangan atau tidak memperoleh sesuatu yang diharapkan. Biasanya ungkapan rasa sedih anak adalah dengan menangis atau kehilangan minat untuk melakukan sesuatu.
  6. Afeksi adalah perasaan anak yang diwujudkan dalam bentuk kasih sayang pada sesuatu, misalnya dengan memeluk, mencium, atau menepuk sesuatu yang disukai.

Kemampuan emosional anak juga terbagi sesuaidengan usia aanak tersebut, yaitu :

a. Pada usia 3 – 4 tahun : Anak mulai berani beriteraksi dengan teman sosialnya, memilih teman-teman bermain, juga mulai mau membagikan makan/minuman pada temannya dan mau meminjamkan mainannya.

b. Pada usia 4 – 6 tahun : Anak mulai menunjukan perilakunya. Seperti suka pamer, agresif, merasa dirinya sudah mandiri dan lain-lain.

Jika anak belum melaksanakan 6 tipe perasaan emosinya, maka konsulkan kepada para ahli anak atau dokter anak. Karena pada emosi ini akan berdampak seterusnya hingga anak itu dewasa, jika belum terpenuhi anak kan susah membedakan emosinya sendiri atau emosi anak itu tidak akan bisa terkontrol dan menjadi CACAT EMOSIONAL!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun