Kearifan lokal menjadi anugerah penduduk yang bermukim di pedesaan. Keasrian desa menggambarkan nilai budaya yang menghipnotis para wisatawan untuk mengunjunginya. Besarnya potensi diimbangi dengan upaya bersama antar masya-rakat dan pemerintah untuk transformasi ke rural tourism(pariwisata pedesaan) beberapa hal dalam tulisan karya Polo Peña (2013) menyatakan bahwa (1)memajukan taraf civilization dan kenyamanan dalam cakupan fasilitas, layanan dan aksesibilitas yang menunjang keaslian serta diverisity dari sebuah destinasi tersebut. (2)menyebarkan semangat wirausaha kepada para pemuda lokal. Perkembangan desa tak lepas dari dayaguna potensi khasnya, pengadopsian ICT di desa wisata untuk menunjang kinerja agar meningkatkan jumlah wisatawan.
Sejalan dengan pernyataan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengembangkan potensi desa wisata yang berada di Indonesia mungkin dapat memenuhi standar layanan internasional. Dengan demikian, potensi desa wisata masuk dalam rencana strategis pariwisata tahun 2020-2024. Keanekaragam objek wisata pada provinsi Jawa Timur menjadi tujuan wisatawan nusantara maupun internasional untuk berlibur akhir tahun.
Kabupaten Blitar termasuk wilayah terkecil kedua setelah Kabupaten Mojokerto yang berada di bagian selatan provinsi Jawa Timur, secara langsung berhadapan dengan samudera Hindia. Potensi sumber daya alam maupun buatan yang penuh nilai sejarah kota Patria ini. Objek wisata populer seperti Makan Proklamator Ir. Soekarno, berbagai Monumen & bangunan bersejarah, Gunung Kelud, Kampung Wisata Cokelat, Candi Palah Penataran dan masih banyak destinasi lainnya.
Disparbudpora Kabupaten Blitar mencatat awal tahun 2022 mencapai 57 ribu wisatawan domestik maupun mancanegara. Kebangkitan dipengaruhi dengan program Pemkab Blitar yaitu One Village One Product yang diharapkan dapat menggali potensi wisata dan produk-produk ekonomi kreatif dari pelaku UMKM pada Kabupaten Blitar wilayah pedesaan semakin dikenal secara luas yang berdampak positif terhadap roda perekonomian.
Bupati Blitar Rini Syarifah atau Mak Rini bersama dinas-dinas terkait terus mem-berikan pembinaan agar potensi wisata dan ekonomi kreatif di pedesaan dapat berkembang menjadi lebih maju. Salah satu contoh desa wisata rintisan yang dikelola oleh BUMDes sejak tahun 2015 ialah Desa Wisata Serang. Desa tersebut termasuk bagian dari Kecamatan Panggungrejo yang berada di wilayah selatan Kabupaten Blitar, yang memiliki daya tarik yang memikat wisatawan.
Jika ditelusuri lebih lanjut, bentangan alam Pantai Serang dan Goa Kedungkrombang menjadi icon wisata yang mempunyai keindahan alami dan eksotis. Nyatanya, potensi desa tersebut tak berhenti disitu, paduan unsur budaya melalui Serang Culture Festival diadakan pertama kali tahun 2015. Berbagai potensi dikembangkan secara masif seperti jajaran wisata kuliner seafood, wisata edukasi semua kalangan, kios souvenir, kemudahan akomodasi untuk penyewaan kendaraan, fasilitas spot foto, tempat ibadah dan wc umum serta berbagai layanan tambahan melengkapi Desa Wisata Serang. Tak heran mengapa desa ini masuk ke dalam jajaran 50 desa terbaik dari Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf.
Menurut Kemenparekraf, (2020:41) menyatakan bahwa ndikasi pengembangan ke-pariwisataan nasional yang diharapkan bertaraf internasional dengan mewujudkan Quality Tourism Experience.
UNWTO menyatakan bahwa “Kualitas (quality) dari suatu destinasi pariwisata merupakan hasil dari sebuah proses yang menyiratkan kepuasan yang mencakup semua kebutuhan produk dan layanan pariwisata, harapan konsumen dengan harga yang terjangkau yang disepakati bersama dan faktor-faktor dasar yang implisit seperti keamanan dan kenyamanan, kebersihan, aksesibilitas, komunikasi, dan fasilitas infrastruktur. Juga melibatkan aspek etika, transparansi dan penghormatan terhadap lingkungan manusia, alam dan budaya”.
Jika dikaitkan pada Desa Wisata Serang, quality berupa tolak ukur yang fundamental untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Secara garis besar, tiga hal yang sangat diperhatikan untuk mewujudkan quality tourism experience, yaitu:
- Professionals Tools, pemberian jasa agar tercapai sebuah kepuasan dasar dibutuh-kan wisatawan. Komitmen aktif untuk menjaga keramah-tamahan dari warga Desa wisata Serang Blitar dapat memenuhi quality tourism dengan beragam fasilitas maupun layanan yang ditawarkannya.
- Management model, adanya kolaborasi yang solid antara para stakeholders dan publik. Pembinaan melalui program kunjungan One Village One Product ialah bukti pemerintah mendukung penuh pengembangan Desa Wisata.
- Powerfull Marketing Tool, kunci keberhasilan sebuah kualitas pariwisata bertumpu pada pusat aktivitas. Artinya ia mampu mengetahui dan memperhatikan kebutuhan wisatawan merupakan tujuan pemasaran.
Di era digital, kemudahan para pelaku industri pariwisata untuk bisa branding agar mendapatkan perhatian melalui media sosial yang dimiliki yang menarik wisatawan untuk menyelusuri dan hingga berkunjung langsung menjadi langkah nyata (action). Maka dari itu, sharing menjadi hal yang tak dapat lepas karena pengalaman tersebut akan dibagikan melalui mulut-ke mulut (word of mouth) ataupun media sosial. Secara tidak langsung menciptakan sebuah siklus sustainability bagi pengelolaan destinasi kepariwisataan. Sustainability inilah yang sulit untuk sebagian objek wisata khususnya konsep rural tourism untuk dapat berkompetisi agar menambah eksistensi di kancah internasional.
Catatan
Rural tourism merupakan aktivitas pariwisata di mana pengalaman wisatawan berhubungan dengan kegiatan berbasis alam, pertanian, dan gaya hidup pedesaan.
BUMDes: Badan usaha milik desa
UNWTO (United Nations World Tourism Organization) atau Organisasi Pariwisata Dunia adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipercaya untuk mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan dapat diakses secara universal
Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur, di bawah asuhan Dosen Resa Rasyidah, M.Hub.Int. dan Praja Firdaus N., M.Hub.Int.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H