Di era digital, kemudahan para pelaku industri pariwisata untuk bisa branding agar mendapatkan perhatian melalui media sosial yang dimiliki yang menarik wisatawan untuk menyelusuri dan hingga berkunjung langsung menjadi langkah nyata (action). Maka dari itu, sharing menjadi hal yang tak dapat lepas karena pengalaman tersebut  akan dibagikan melalui mulut-ke mulut (word of mouth) ataupun media sosial. Secara tidak langsung menciptakan sebuah siklus sustainability bagi pengelolaan destinasi kepariwisataan. Sustainability inilah  yang sulit untuk sebagian objek wisata khususnya konsep rural tourism untuk dapat berkompetisi agar menambah eksistensi di kancah internasional.
Â
CatatanÂ
Rural tourism merupakan aktivitas pariwisata di mana pengalaman wisatawan berhubungan dengan kegiatan berbasis alam, pertanian, dan gaya hidup pedesaan.
BUMDes: Badan usaha milik desa
UNWTO (United Nations World Tourism Organization) atau Organisasi Pariwisata Dunia adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipercaya untuk mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan dapat diakses secara universal
Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur, di bawah asuhan Dosen Resa Rasyidah, M.Hub.Int. dan Praja Firdaus N., M.Hub.Int.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H