Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikhtiar Langit dan Bumi PKB Cegah Covid-19

8 April 2020   13:12 Diperbarui: 8 April 2020   14:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak mudah bagi orang seperti penulis atau bahkan pembaca budiman yang senantiasa beraktifitas kerja mencari nafkah keluarga tidak dirumah untuk kemudian harus beradaptasi mengalihkan semua rutinitasnya dirumah, apalagi dalam waktu berminggu-minggu. Tak heran bila agenda kerja yang sudah direncanakan semua dibatalkan.

Meskipun demikian, penulis yakin bahwa apa yang kita lakukan adalah bentuk kepatuhan terhadap instruksi pemerintah dan pimpinan ditempat kerja kita terkait menjaga jarak dengan sesama (sosial distancing) sebagai wujud pengabdian membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh Novel Coronavirus yang akhir-akhir ini mewabah di seantero dunia.

Ditemukannya dua kasus Orang Dalam Pantauan (ODP) tak jauh dari lingkungan tempat tinggal  penulis bahkan masih satu RW, membuat kewaspadaan dan kehati-hatian terus ditingkatkan. Berinteraksi yang melibatkan banyak orang bahkan kerumunan betul-betul dikurangi.

Tidak hanya itu, himbauan pemerintah terkait menghentikan sementara kegiatan sholat Jum'at dan ibadah lainnya di mesjid pun penulis taati. Karena penulis hakulyakin apa yang menjadi keputusan pemerintah berdasarkan masukan dan pandangan para kiai yang mengedepankan kemaslahatan bagi publik.

Penulis kira, segala upaya pemerintah dalam "perangi" wabah Covid-19 harus senantiasa didukung dan dilaksanakan. Bukan tanpa alasan tentunya, bila tidak dicegah wabah ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, tetapi pula berdampak terhadap sosial, politik, bahkan perekonomian masyarakat.

Dalam konteks sosial, suka tidak suka wabah Covid-19 ini membuat kita dihantui oleh rasa saling curiga antara sesama tetangga, teman sejawat, dan kolega. Kita menjadi curiga jangan-jangan teman kita membawa virus Covid-19, atau bahkan sebaliknya teman menaruh curiga jangan-jangan kita yang malah terkena virus itu. Walhasil, terjadi perenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Bila tidak segera direspon cepat, wabah Covid-19 yang memunculkan kepanikan masyarakat yang terganggu sumber pundi kehidupannya akan sangat mudah disulut emosinya sehingga stabilitas politik negeri ini bisa goyah. Keputusan pemerintah membentuk  Satgas Covid-19 adalah langkah tepat mengantisipasi "chaos" informasi yang berseliweran di media sosial yang menambah kepanikan publik, meski terkesan lambat.

Tindakan tegas pemerintah terhadap penyebar hoax virus Covid-19, pelaku panic buying, penimbun alat kesehatan, penimbun kebutuhan pangan dan lainnya paling tidak berhasil menurunkan tensi kepanikan masyarakat sehingga secara politik pemerintah didukung oleh DPR bisa fokus mengambil kebijakan-kebijakan strategis ditengah mewabahnya Covid-19 yang membuat situasi tidak menentu.

Selanjutnya, sepinya warung tetangga dari pembeli, menurunnya pendapatan pelaku usaha kecil disekitar tempat tinggal penulis, pedagang memilih tutup warungnya bahkan pulang kampung menjadi indikator mikro bahwa wabah Covid-19 berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat.  

Ikhtiar Langit 

Sebagai partai yang dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) senatiasa praktekkan amalan-amalan yang menjadi amaliyah warga NU, seperti: mujahadah, wetonan, muludan, rajaban, tahlilan, sholawatan dan lainnya.  

Terkait sholawatan, PKB sendiri membentuk Majelis Pecinta Sholawat Nabi (Pesona) sebagai badan otonom ke sembilan PKB. Banom ini didirikan untuk mengajak segenap umat Islam untuk senantiasa membasahi bibirnya dengan bersholawat serta melestarikan sholawat nusantara yang banyak sekali ragamnya ditengah gempuran paham wahabi yang mengharamkan salawat, tahlil dan ziarah kubur.

Sholawatan diyakini bukan sekedar untuk meminta syafa'at dari baginda Nabi Muhammad SAW kelak di hari kiamat. Sholawatan diyakini pula sebagai penambah energi supaya do'a yang dipanjatkan kepada Allah SWT senantiasa terkabul, karena sholawat isinya memuliakan Rasulullah SAW yang dicintai Allah SWT.

Sebagai ikhtiar langit dan mengetuk pintu arsy dalam rangka pencegahan Covid-19 Gus Muhaimin (H. A. Muhaimin Iskandar) Ketum DPP PKB menginstruksikn kepada seluruh kader, anggota, simpatisan PKB untuk bermunajat do'a dan membacakan sholawat serentak seluruh Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 lalu yang domotori oleh Majelis Pesona.

Tidak berhenti disitu, Gus Muhaimin kembali mengisntruksikan seluruh warga PKB dimanapun berada, baik di Indonesia maupun di luar negeri untuk serentak membaca sholawat Burdah dirumahnya masing-masing pada tanggal 21 Maret 2020 ditengah terus merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia.

Sholawat Burdah yang diciptakan oleh Imam Ahmad Al Busyairi dipilih sebagai wujud tafa'ul (mengharap kebaikan) atas apa yang dialami Al-Busyairi. Sholawat burdah sendiri diciptakan saat beliau sakit tidak bisa berjalan selama tiga tahun.

Al-Busyairi adalah seorang sufi dan pandai menciptakan syair, dari kisah yang penulis baca setelah sering membaca sholawat tersebut sebagai bentuk cintanya kepada Nabi, akhirnya Nabi hadir dengan memakai jubah dan serban putih. 

Saat Nabi datang menyelimuti dengan sorban putih dan mengajak berdiri Al-Busyairi, dan saat itu Al Busyairi bisa berdiri dan bisa berjalan, yang berarti peyakitnya sembuh.

Bacaan sholawat Burdah dipilih dibacakan serentak dirumah-rumah tentu dengan harapan seluruh bala atau penyakit termasuk wabah Covid-19 segera hilang dari bumi terutama negeri Indonesia. Lebih dari itu, seluruh warga negara selamat terhindar dari serangan wabah tersebut dan bangsa Indonesia mampu mengatasi pandemi ini lebih cepat.

Selanjutnya, jelang Nishfu Sya'ban nanti malam, Gus Muhaimin mengunggah video berdurasi 14 detik pada akun twitternya @cakiminNOW. Beliau mengajak kepada seluruh warga Indonesia untuk melaksanakan amalan-amalan malam Nishfu Sya'ban nanti, diantaranya bermunajat kepada Allah SWT dengan menambahkan do'a untuk keselamatan bangsa Indonesia dari Covid-19 usai membaca Al-Qur'an surat Yasin yang pertama.

Penulis kira, ikhtiar langit yang dilakukan Gus Muhaimin bersama warga PKB seluruh Indonesia megandung manfaat dan maslahat untuk bangsa Indonesia yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur. Tidak salah bila digugu dan diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena dengan bacaan sholawatlah diyakini bangsa ini bisa terjaga dari keamanan dan kedamaiannya.

Ikhtiar Bumi

Tidak hanya ikhtiar langit, ikhtiar bumi pun dilakukan Gus Muhaimin bersama stakeholder PKB dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas. Tak ayal beliau mengeluarkan sebelas instruksi untuk seluruh pengurus dan kader PKB di seluruh Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020 lalu.

Sebagai ketua tim pengawas gugus tugas Covid-19 bentukan pemerintah di DPR, Gus Muhaimin memiliki tanggung jawab moral mengarahkan PKB supaya ambil bagian dan menjadi garda terdepan bersama seluruh kekuatan bangsa untuk bergotong royong menghadapi Covid-19 sebelum mengajak partai lain untuk melakukan hal yang sama.

PKB sebagai pendukung pemerintah, alasan inilah yang dijadikan dasar Gus Muhaimin menekankan kepada pengurus dan kader untuk membantu semaksimal seluruh langkah dan kebijakan Presiden Jokowi, tanpa terkecuali.

Kaitan dengan hal itu, sebelas instruksi Gus Muhaimin bagi pengurus dan kader PKB seluruh Indonesia bila kita cermati telah nyata dilaksanakan oleh stakehoder PKB disemua tingkatan. 

Tak heran bila akhir-akhir ini bertebaran berita baik koran maupun online dan dokumentasi kegiatan yang diunggah di akun media sosial masing-masing.

Pertama, PKB telah menurunkan tim medis untuk ikut mengecek kesehatan warga yang memerlukan dari rumah ke rumah ditengah keterbatasan SDM dan sarana yang dimiliki. Hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak berbuat sesuatu karena poin ini bisa diwujudkan melalui  sinergi dengan pihak terkait.

Kedua, PKB telah berhasil membentuk 8.670 titik posko hotline di setiap DPW dan DPC PKB yang kemudian menjadi pusat orang kontak minta pengecekan kesehatan dalam rangka tindakan preventif Covid-19.

Ketiga, PKB telah menyediakan relawan medis membantu penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah atau daerah rentan di 8.670 titik seluruh Indonesia. Tak heran, bila aksi kemanusiaan PKB disambut dengan baik oleh masyarakat diberbagai daerah.

Keempat, di 8.670 titik seluruh Indonesia, struktur partai mulai DPW hingga ranting (desa) telah melakukan pendataan dan mengedukasi masyarakat di sekitarnya terkait Covid-19 melalui bahan-bahan terkait cegah Covid-19, baik berupa pamflet maupun bahan medsos disebarkan ke semua jaringan partai.

Kelima, struktur PKB disemua tingkatan senantiasa mendukung dan terus memastikan agar pemerintah punya cukup kamar rumah sakit sekaligus mendorong pemerintah mempercepat penyiapan tempat yang dapat dikonversi sebagai rumah sakit darurat.

Keenam, PKB telah membantu mendorong pemerintah memobilisasi dokter, teknisi labolatorium, paramedis dan lain-lain sehingga tersebar di semua daerah yang dinilai rentan. Ketujuh, PKB telah memperjuangkan untuk pelaku UKM yang tidak bisa bekerja akibat terdampak Covid-19, agar mendapat bantuan pemerintah dengan sebuah kebijakan yang terukur dan efektif.

Begitupun halnya instruksi ke delapan hingga sebelas. Membagikan masker, hand sanitizer bahkan makanan pun telah dilaksanakan struktur PKB disemua tingkatan ditambah sinergi kuat dengan pemerintah disemua level pula. Dengan keyakinan ini ikhtiar bumi PKB cegah Covid-19 akan semakin efektif dan meminimalisir korban maupun dampak buruk bagi semua sendi-sendi kehidupan. Wallahu'alam bi ash-showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun