Ketiga, fatwa eksekusi dengan dasar kewarganegaraan. Selama berabad-abad umat Islam berjuang melawan musuh-musuhnya. Tidak ada satupun ulama salaf dan kholaf menetapkan fatwa membolehkan membunuh terhadap orang yang berafiliasi pada kebangsaan, agama atau ras tertentu. Masih ada enam kejanggalan Al-Qaeda menurut KH. As'ad yang tidak bisa penulis lanjutkan dalam tulisan ini.
Jihad Cak Imin
Teroris Jancuk! Kalimat itulah yang terlontar dari mulut H. A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai ekspresi kekesalan dan kemarahan terhadap prilaku teror bom usai beliau menjenguk korban bom Surabaya seorang tukang becak yang kebetulan asli Jombang tanah kelahiran Cak Imin.
Jihad Cak Imin perangi terorisme telah dilakukan jauh-jauh hari, diantaranya melalui Halaqoh Ulama Rakyat yang diselenggarakan oleh DPP PKB pada bulan November 2016. Dimana dalam salah satu komisi halaqoh itu membahas soal UU Tindak Pidana Terorisme.
Halaqoh itu kemudian diperluas melalui kegiatan-kegaiatan yang sama yang diselenggarakan berbasis provinsi dan Kab/Kota di pesantren NU dengan tujuan meneguhkan cita-cita Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari (Pendiri NU dan Rais Akbar NU) yang membagi tiga konsep Ukhuwah (persaudaraan).
Tiga konsep ukhuwah itu, diantaranya: Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam satu agama), Ukhuwah Basyariah (persaudaraan dalam satu bangsa), dan Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan dalam satu negara).
Halaqoh Ulama Rakyat dengan Cak Imin sebagai inisiatornya merupakan jawaban dan komitmen perjuangan PKB untuk menampung dan menindak lanjuti aspirasi para ulama NUdalam rangka mengembalikan peran dan fungsinya mengatasi problem-problem kebangsaan dan ke-ummat-an termasuk masalah radikalisme dan terorisme.
Sebagai Panglima Santri, Cak Imin menyadari bahwa  kemiskinan dan ketidakadilan sosial menjadi salah satu akar terjadinya tindakan radikalisme dan terorisme. Ia telah merongrong keutuhan NKRI. Hingga kini, Cak Imin bersama segenap kekuatan PKB dan NU menyatukan umat dan seluruh elemen masyarakat mengatasi dan melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme itu.
Cak Imin menegaskan, para kyai sepuh menilai perlu ada langkah agar masyarakat tidak terlibat dalam gerakan radikalisme dan terorisme di seluruh Indonesia. Apalagi, Islam mengajarkan kehidupan yang damai dan saling hormat menghormati.
Islam tidak mengajarkan prilaku destruktif (merusak), apalagi terorisme yang secara nyata menafikan nilai kemanusiaan. Islam selalu menghargai dan menghormati perbedaan dan Islam yang sesungguhnya sangat kental dengan humanisme.
Perkembangan kelompok radikal di Indonesia ditenggarai sebagai benih dan akar terorisme, kini keberadaannya sudah lampu merah. Selain sebagai ancaman bagi masyarakat yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa, terorisme merupakan ancaman nyata bagi harmoni bangsa.