Mohon tunggu...
Yus Mei Sawitri
Yus Mei Sawitri Mohon Tunggu... -

Suka membaca dan menulis sejak kecil....Hobi jalan-jalan, nongkrongin toko buku dan nonton sepak bola...:)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

2 Pemain Timnas Gagal ke Turkmenistan karena Visa

20 Juli 2011   15:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Info dari seorang teman di Jakarta pada Rabu (20/7) sore, membuat saya kaget. Dia memberitahu bahwa dua pemain Timnas Indonesia gagal berangkat ke Turkmenistan untuk berlaga di partai leg pertama Pra-Piala Dunia 2014 karena visa mereka belum keluar. Dua pemain yang dimaksud adalah Wahyu Wijiastanto dan Tony Sucipto. [caption id="attachment_120575" align="alignnone" width="300" caption="Wahyu Wijiastanto (paserbumi.com)"]

1311175819748710854
1311175819748710854
[/caption] [caption id="attachment_120577" align="aligncenter" width="300" caption="Tony Sucipto (thejakmania.net)"]
13111759131831087034
13111759131831087034
[/caption] Saya pun langsung menghubungi Tanto, begitu saya menyapa Wahyu Wijiastanto, untuk meminta konfirmasi. Ketika mendengar suaranya di ujung telepon, saya langsung tahu dia merasa kecewa berat. Maklum, ini kali pertama bek Persiba Bantul itu dipanggil memperkuat Timnas senior. Sayangnya impian melakukan debut dalam balutan seragan Merah Putih harus pupus di saat-saat akhir. Laga kontra Turkmenistan itu akan digelar di Ashgabat, Sabtu (23/7). "Katanya kamu gak jadi berangkat ke Turkmenistan ya? Bener gak berita itu," tanya saya kepada Tanto menggunakan bahasa Jawa. Ya, saya dan Tanto memang selalu berbincang dengan menggunakan bahasa daerah kami itu. Dia pun langsung membenarkan. Suaranya tampak muram. Tanto menuturkan bahwa kabar kegagalan keberangkatannya ke Turkeminstan baru diterimanya pada Rabu sekitar pukul 15.00 WIB, atau sekitar dua jam sebelum jadwal keberangkatan Tim Merah Putih. Kabar itu disampaikan langsung oleh manajer Timnas, Ferry Kodrat, di hotel Timnas, yaitu Hotel Kartika Chandra. Ternyata bukan hanya Tanto yang gagal berangkat. Tony Sucipto juga mengalami nasib serupa, dengan alalasan yang sama. Menurut Tanto, mereka baru mengurus visa pada hari Selasa (19/7).  Sebenarnya ada tiga pemain yang mengurus visa dalam waktu bersamaan, satu lagi adalah Ricardo Salampessy. Anehnya, hanya visa Salampessy yang bisa keluar tepat waktu. Sedangkan Tanto dan Tony terpaksa kecewa karena visa mereka gagal keluar sebelum keberangkatan ke Turkmenistan. Tanto mengatakan tak tahu menahu alasan mengapa visanya belum keluar. "Saya hanya bingung mengapa visa untuk kepentingan bangsa seperti ini bisa tidak keluar. Tentu saja saya sangat kecewa. Tapi saya tidak mau berpikir macam-macam, sudah diterima saja. Tadi juga cuma berbicara sebentar dengan Pak Kodrat. Saya diberitahu visa belum keluar, kemudian saya menjawab singkat dan keluar kamar.  saya tidak tahu persis apa penyebabnya. Saya sebenarnya ingin pulang, tapi tetap diinstruksikan untuk berlatih di sini untuk persiapan menghadapi laga kedua," tutur Tanto dengan nada muram. Ya, saya bisa ikut merasakan kekecewaan mendalam mantan pemain Persis Solo itu. Maklum Tanto tentu sudah menunggu dengan antusias laga debutnya bersama Timnas senior. Sebelumnya dia memang pernah memperkuat Timnas U-23, tapi sensasi dan gengsinya jelas berbeda. Membela Timnas adalah impian terbesar semua pemain bola di negeri ini. Yang tidak punya cita-cita seperti  itu patut kita pertanyakan rasa nasionalismenya. Sayangnya mimpi indah Tanto itu tiba-tiba tercerabut gara-gara masalah nonteknis. Memang masih ada kans tampil di partai leg kedua nanti. Tapi kekecewaan Tanto saya rasa sangat manusiawi. Gunawan Dwi Cahyo dari Sriwijaya FC akhirnya ditunjuk menggantikan Tanto dan Tony. Semula yang diproyeksikan sebagai pengganti adalah Benny Wahyudi dan Eggy Melgiansyah. Namun kedua pemain sudah terlanjur pulang kampung. Dengan demikian, PSSI akhirnya hanya memberangkatkan 18 pemain ke Turkmenistan. Semula Timnas akan berangkat membawa amunisi 19 pemain. Kejadian ini menjadi catatan pertama dari kinerja pengurus PSSI baru yang dinakhodai Djohar Arifin Husin. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Apa yang salah sehingga visa dua pemain itu tidak bisa keluar? Lalu mengapa Gunawan malah sudah mengantongi visa padahal sebelumnya nama dia tidak tercantum pada daftar pemain yang akan dibawa ke Turkmenistan? Saya pun cuma bisa bertanya-tanya dan menunggu jawaban dari PSSi. Tentu saja sembari berdoa semoga kejadian ini tidak mempengaruhi penampilan Timnas di Turkmenistan. Bagaimanapun saya berharap Tim Merah Putih pulang membawa kemenangan dan kebanggaan untuk sepak bola negeri ini...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun