Mohon tunggu...
Yus Mei Sawitri
Yus Mei Sawitri Mohon Tunggu... -

Suka membaca dan menulis sejak kecil....Hobi jalan-jalan, nongkrongin toko buku dan nonton sepak bola...:)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konsep Musik & Talkshow ala Tompi, Glenn dan Sandhy Sandoro

11 April 2011   19:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_101616" align="aligncenter" width="640" caption="Glenn, Tompi dan Shandy Sandoro beraksi di panggung (Foto by Dwi Prasetyo/Solopos)"][/caption] Penantian untuk menikmati penampilan Tompi secara langsung, terwujud juga. Ada bonusnya pula. Tompi konser di Solo tidak sendirian. Dia menggandeng dua musisi beken tanah air, Glenn Fredly dan Sandhy Sandoro. Mereka bertiga memang tengah berloborasi mengadakan tur ke lima kota. Ternyata Solo masuk agenda konser tersebut. Publik Solo akhirnya bisa menikmati live performing mereka di Sritex Arena, Solo, Minggu (10/4), dalam konser bertajuk A Special Nigt with Tompi, Glenn & Sandhy Shandoro. Demi nonton konser ini, saya bela-belain mengiba ke atasan bisa pulang kerja lebih cepat. Biasanya Minggu jadi hari sibuk-sibuknya bekerja dan kadang harus pulang sampai jauh malam. Tapi kali ini bos saya bener-bener baik. Saya pun bisa pulang lebih cepat dari biasanya. Tepat jam 20.15 saya sudah standby di tempat acara. Sekitar 15 menit kemudian, konserpun dimulai. Akhirnya......hehehehe Tompi mendapat giliran pertama untuk memamerkan suara emasnya. Dia  menyuguhkan beberapa lagu hit-nya seperti Selalu Denganmu, Menghujam Jantungku dan Tak Pernah Setengah Hati. Seperti biasanya, selalu ada yang baru dengan penampilan Tompi. Aransemen lagu konsisten berbeda di setiap konser. Ini menggarisbawahi kualitas pria asal Aceh ini sebagai musisi jazz sarat talenta. Sayang, lagu Sedari Dulu tidak dibawakan. Padahal ini salah satu lagu favorit saya. Interaksinya dengan penonton juga sangat hidup. Dia tampak melebur dalam konser yang disaksikan sekitar 4.000 penonton ini. Glenn jadi penampil kedua. Mantan suami Dewi Sandra ini tampil energik dalam balutan jas berwarna putih. Di konser ini, Glenn tampaknya memilih konsep ceria. Lima lagu yang dibawakannya malam itu, nyaris semuanya bertema rancak. Lagu melankolis macam Sekali Ini Saja atau Januari sama sekali tak muncul. Menurut saya Glenn menjadi penampil paling atraktif malam itu. Dia sangat komunikatif dengan penonton. Untuk lebih menarik perhatian dia pun membacakan syair lagu yang dialihbahasakan jadi Jawa. Logatnya yang kagok, maklum dia kan orang Ambon, membuat penonton larut dalam tawa. Glenn cukup menggemaskan malam itu.Hehehehe Sandhy Sandoro menjadi penampil urutan ketiga. Meskipun namanya meroket belum terlalu lama, kualitasnya tak perlu diragukan. Maklum dia merupakan jebolan Jerman Idol. Juara pula. Penonton sebagian besar masih awam dengan lagu-lagunya kecuali Malam Biru.  Kekurangan tersebut tertutupi keunaikan dan kekuatan vokalnya. Sandyh tetap tampil memukau. Penonton pun tak segan memberi aplaus. Dibanding kedua rekannya, komunikasi Sandhy dengan penonton mungkin yang paling kaku. Yah, jam terbang memang tidak bisa dibohongi. Tapi bagi saya, Sandhy tetap luar biasa. Konsep yang ditawarkan pada konser ini cukup berbeda. Penonton benar-benar tersihir ketika di awal konser, mereka bertiga mendendangkan Bengawan Solo. Lagu yang menjadi ikon kota Solo. Di tangan mereka, lagu ini menjadi berbeda dan tentu saja menarik. Bengawan Solo yang biasanya berirama keroncong digubah menjadi jazzy. Telinga saya benar-benar merasa dimanjakan. Saya pun tak bisa berbuat apa-apa selalu tersenyum dan ikut bertepuk tangan. Tawa saja juga dibuat meledak ketika di akhir konser, trio bersuara merdu itu memilih I Heart You milik Smash sebagai lagu penutup. Lagu yang menurut saya berkategori biasa-biasa saja itu terasa menjadi sangat indah ketika disenandungkan dalam irama jazzy. Perbedaan ekstrem dari konsep konser ini terletak di sesi talkshow. Teman saya yang menyebutnya begitu. Sebenarnya talkshow yang dimaksud adalah sesi bincang-bincang ketiga penyanyi setelah masing-masing tampil solo. Menurut saya, sesi ini dimaksudkan untuk menambah interaksi dengan penonton. Mereka bertiga coba berbincang dan menghibur dengan obrolan-obrolan segar yang berkaitan dengan isu-isu terkini dan teraktual. Formatnya dibuat santai dan agak ngocol. Berbagai isu disinggung, mulai pembangunan gedung baru DPR, kasus sidang pariporno, plesiran DPR ke luar negeri hingga kasus Malinda Dee. Penonton diajak berpikir kritis. Tak lupa mereka melontarkan pujian dan apresiasi terhadap walikota Solo, Joko Widodo, yang dinilai telah berhasil mengubah wajah kota menjadi lebih maju dan dinamis.Dukungan terhadap eksistensi dan perkembangan seniman lokal juga disuarakan. Konsep berbeda yang dipilih Glenn, Tompi dan Sandhy Sandoro ini mendapat tanggapan beragam. Saya sendiri bisa menerimanya dan tidak terganggu dengan sesi talkshow itu. Tapi beberapa teman mengaku kecewa. Mereka agak terganggu karena sesi bincang-bincang itu berlangsung terlalu lama, lebih dari 30 menit. Seorang teman saya mengklaim konser akan terasa lebih spektakuler jika ketiganya fokus ke menyanyi saja, tidak perlu terlalu banyak mengocol dengan perbincangan yang mirip talkshow itu. Esensi konsernya dianggap jadi melenceng. Dia kecewa karena konsernya jauh dari harapannya. "Saya datang untuk melihat mereka bernyanyi, bukan malah berbincang-bincang garing kayak gitu," gerutu dia. Terlepas dari beragam pendapat yang muncul, saya pulang dengan perasaan gembira. Impian menikmati suara Tompi secara live sudah kesampaian. Apalagi saya bisa nonton konser itu gratis alias tidak bayar. Jad kenapa harus protes...hehehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun