Kau adalah kenangan paling basah
saat hujan memeluk ingatan dalam resah
Di sela-sela jemari hujan
sebelum reda
Aku melihat Rindu kuyup di luar jendela
Rindu mengetuk, mengetuk,
lagi dan lagi.
Aku sedang sibuk;
mengobati luka lama
Ingatan yang membukakan pintu,
bukan aku.
Ia bilang rindu kedinginan.
Rindu mengatakan banyak hal
Apa saja ia ceritakan
termasuk tentang perayaan
yang kau rencanakan
Langit-langit rumahmu akan dihiasi bunga-bunga
Kau di bawahnya
bersama kekasihmu.
Dadaku mendadak sesak,
jantungku berhenti berdetak,
lalu aku berkata kepada Rindu:
Pulanglah, Rindu, aku tidak punya waktu!
 Erka Krisna
ILUSTRASI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H