Pemberdayaan adalah sebuah proses penyadaran masyarakat yang dilakukan secara transformatif, partisipatif, dan berkesinambungan melalui peningkatan kemampuan dalam menangani persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan harapan. Keluarga Dhuafa merupakan keluarga yang hidup dalam kondisi kesulitan ekonomi dan kemiskinan. Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, mereka seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan dan Pendidikan. Pemberdayaan keluarga merupakan suatu kegiatan yang mendorong manusia untuk menolong sesama yang kurang beruntung dan dilakukan tanpa adanya paksaan serta targetnya adalah keluarga dhuafa.
Sebelum masuk ke dalam inti dari artikel ini, kami selaku mahasiswa FEB UHAMKA yang melakukan pemberdayaan terhadap keluarga dhuafa, yaitu :
1. Revina Febriani ( Manajemen )
2. Adinda Ajeng Marchilia ( Manajemen )
3. Use Beauty Kharisma ( Manajemen )
Kami melakukan pemberdayaan keluarga dhuafa terhadap ibu Sariyah. Beliau seorang nenek yang memiliki status janda. Ibu Sariyah berusia 75 tahun. Beliau memiliki 2 orang anak dan tanggungan 3 orang cucu yang masih kecil. Ibu sariyah ini sudah tidak mampu untuk bekerja, sehingga beliau hanya mengharapkan pemberian dari orang lain saja untuk makan sehari-hari nya. Keadaan rumahnya yang memprihatinkan, beliau juga tidur beralaskan tikar, fentilasi yang tidak memadai sehingga sirkulasi udara yang buruk, dapur yang tidak sehat. Dan belakang rumah Ibu Sariyah itu sungai atau kali Mampang. Jika hujan maka air sungai naik, dan otomatis rumah Ibu Sariyah kebanjiran.
Kami mulai mencari keluarga dhuafa ini Tanggal 24 November 2023 dan akhirnya memilih Ibu sariyah. Ibu Sariyah tinggal di Jalan Mampang Prapatan VII Gang Hj. Dahlan Rt 009/003. Alasan kami memilih Ibu Sariyah, karena beliau memang layak mendapatkan bantuan melalui kami. Keadaanya yang sudah rentan dan tidak semestinya bekerja, membuat kami tergerak hatinya untuk memilih Ibu Sariyah sebagai target pemberdayaan keluarga dhuafa. Selanjutnya kami melakukan observasi terhadap Ibu Sariyah pd tgl 11 Desember 2023. Disitu kami bertanya seputar kehidupan beliau dan kegiatan sehari-hari beliau. Setelah kami melakukan observasi, kami diskusi untuk memulai fundraising dan membuat brosur "open donasi" yang bekerja sama dengan media partner dan juga proposal untuk mencari donatur.
Pada Tanggal 27 November 2023 kami mulai menyebarkan poster dan proposal melalui media sosial, seperti WhatsApp group, story WhatsApp, dan juga story Instagram. Alhamdulillah, dari usaha kami menyebarkan brosur dan proposal, kami mendapatkan donasi untuk Ibu Sariyah. Dari donatur juga ada yang menyumbangkan 2 botol saus dan juga minyak goreng 1 litter. Setelah mendapatkan donasi, kami lanjut diskusi untuk membeli kebutuhan yang diperlukan oleh Ibu Sariyah. Kami memutuskan untuk membeli sembako dan memberikannya kepada beliau yang isinya, beras 20 litter, gula 2 kg, teh celup 2 pak, minyak goreng 3 litter, telur 2kg, mie instan 1/2 kardus dan juga sarden 2 kaleng. Kami membeli sembako secara bersama-sama dan menghitung kembali total belanja kami. Dari hasil diskusi kami, sepakat bahwa sisa dari pembelian sembako kami serahkan dalam bentuk uang cash untuk kebutuhan beliau yang lain.
Pada hari Rabu, Tanggal 27 Desember 2023 kami menyerahkan sembako yang sudah kami beli dan juga hasil donasi dari para donatur dalam bentuk sembako dan juga uang cash. Ibu Sariyah sangat senang dan juga sempat menangis karena terharu mendapat bantuan dari para donatur melalui kami. Tidak berhenti beliau mengucap syukur dan terimakasih. Kami berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi Ibu Sariyah.
Kami mengucapkan terima kasih kami kepada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena kegiatan ini sudah menjadi rutinitas tiap tahun ataupun bahkan tiap semester.
Dengan kegiatan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa tidak semua orang berada dalam kondisi perekonomian yang stabil. Kita sebagai sesama, harus saling tolong menolong. Terkadang seseorang merasa selalu berkecukupan tanpa melihat kebawah ada orang lain yang membutuhkan. Membantu seseorang tidak harus kaya, membantu seseorang hanya butuh ihklas. Di dalam Al Quran surat Al Isra ayat 26-27 yang artinya "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." Â Dari situlah dapat diketahui bahwa membantu sesama adalah sebuh kewajiban dan termasuk ibadah. Jadi lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah.
Ayo tingkatkan rasa peduli kalian terhadap sesama terutama kepada keluarga dhuafa. Karena mereka membutuhkan bantuan dan juga kepedulian dari kita. Semoga dengan artikel ini, dapat menggerakkan hati pembaca agar lebih memperhatikan keadaan sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H