Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... -

always keep smile ^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan doping dalam olahraga

20 November 2011   09:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 4306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam bidang olahraga, doping merupakan penggunaan obat untuk meningkatkan stamina atau performa oleh para atlet. Hal ini biasanya dilakukan karena atlet tersebut ingin mendapatkan hasil yang maksimal saat mengikuti perlombaan dalam beberapa cabang olahraga seperti, lari, bola voli, polo air, tinju dll. Pengertian doping itu sendiri adalah pemberian kepada atau pemakian oleh seorang atlet yang bertanding, suatu zat asing melalui cara apapun, atau sutau zat fisiologis dalam jumlah yang tak wajar atau diberikan melalui cara tak wajar dengan maksud atau tujuan khusus untuk meningkatkan secara buatan (tidak jujur) kemampuan atlet dalam pertandingan, seperti yang dilansir pada kongres ilmiah Olahraga Internasional di Tokyo. Oleh karena itu doping dilarang oleh beberapa organisasi keolahragaan. Telah dibuat aturan tentang penggunaan doping ini, jika atlet memakai doping maka akan diberikan sanksi tegas, sebagai contoh medali yang telah diraih akan ditarik kembali serta namanya dicoret sebagai juara pertama bahkan akan dikenai denda jika memang terbukti bersalah.

Seperti yang dilansir oleh sebuah koran harian di Bangkok. Dalam koran tersebut memberitakan tentang pengambilan kembali beberapa medali emas yang telah diraih oleh para atlet saat mengikuti SEA Game 2007. Hal ini dialami salah satunya oleh atlet petinju Thailand yang terbukti menggunakan obat-obatan terlarang. Contoh tersebut merupakan segelintir kisah yang menunjukkan betapa tegasnya sanksi dan aturan yang telah dibuat. Tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault pada tahun 2011 menginginkan pembuatan laboratorium sendiri untuk pemeriksaan doping. Sehingga kita tidak perlu membawa sampel dari tes doping ke Malaysia, semua itu merujuk akan diadakannya perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara yaitu SEA Game.

Jika ditelisik lebih jauh mengenai penggunaan doping ini, maka akan menunjukkan bahwa lebih banyak dampak negatif yang diderita oleh atlet tersebut. Sebagai contoh efek yang dihasilkan dari penggunaan anabolic steroids. Berikut penjabrannya;

pada wanita

pada laki-laki

Membesarnya otot jadi seperti pria (sebenarnya penambahan massa otot ini terutama karena retensi air dalam otot)

Kerusakan pada hepar dan dapat pula menyebabkan pertumbuhan tumor ganas atau hepatitis

Tumbuhnya rambut-rambut, kumis dan jenggot

Hypertensi

Suara menjadi serak

Perdarahan gastro-intestinal

Kulit lebih kasar/berminyak

Pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan tertutupnya epifisis jadi menghambat pertumbuhan

Osteoporosis

Prostatisme

Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa penggunaan doping salah satunya dengan jenis anabolic steroids sangat berbahaya. Sehingga alangkah baiknya jika kita mengikuti lombatanpa mengkonsumsi doping, tanpa doping kita telah menjunjung tinggi rasa sportifitas dan kita juga bisa hidup dengan lebih sehat karena penggunaan doping yang terus-menerus dapat membahayakan organ tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun