(25)Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.
Bulan mei, harusnya menjadi bulan bahagia untuk mahasiswa teknik kimia tingkat empat. Penelitian yang mereka jalankan selama ini sepatutnya selesai, tepat waktu (kalau bisa tepat waktu). Bagiku, bulan Mei sama saja seperti bulan-bulan lain. Penelitian yang selalu dihinggapi masalah sejak awal dijalankan. Seminar proposal telat 2 bulan, penyediaan bahan menunggu 2 bulan, reaktor belum bisa digunakan dengan optimal, belum lagi prosedur-prosedur yang harus berulang kali dilakukan dan memakan waktu yang lama. Penelitian yang dulu dianggap prestise, tentang bio-gasoline dari asam lemak sawit, ternyata menyimpan banyak kendala di dalamnya.
Sebagai upaya pemantauan hasil penelitian, dosen saya pak Tatang Hernas Soerawidjaja rutin mengajak kami bertemu untuk melakukan pembimbingan. Disana semua kendala dicari masalahnya, kesediaan bahan yang kurang, alat-alat yang harus dibeli disediakan, dan prosedur-prosedur yang tidak relevan. Di akhir pembicaraan, tersisip bahasan-bahasan yang sedang viral akhir-akhir ini. Mulai dari bahasan agama hingga bahasan agama politik (tau lah ya maksudnya). Dari mulai dana riset yang sedikit sampai pasangan calon Syaikhu yang melancong ke arab menemui Rizieq Shihab.
Ada hal menarik yang beliau sampaikan, tiba-tiba beliau menyampaikan sebuah ayat. Ayat ke-25 surat al-ahzab, beliau sampikan dengan sudut pandang yang berbeda. " Ayat itu sayangnya ditafsirkan oleh orang-orang terdahulu dengan keterbatasan ilmu pengetahuan sains yang ada. Betulkah hadiid itu artinya besi ? saya pernah menanyakan dan itu bisa berarti pula logam. Apakah kekuatan yang besarnya itu berkaitan dengan penggunaannya sebagai senjata saja ? saya punya firasat kalau yang dimaksudkan itu energi fusi inti matahari, yang juga ada di bumi. Jadi sebenarnya hadiid yang ba'sasyadiid itu ya energi fusi yang ada di inti bumi itu. Sekarang kita baru bisa memanfaatkan energi yang dahsyat itu dalam bentuk panas bumi". Penasaran saya pun mencoba membuka beberapa literatur yang membahas tentang hal tersebut.
Tafsir Ibnu Katsir : Tafsir klasik membahas fenomena besi al-hadiid : 25
Tafsir ibnu katsir membahas ayat ini dengan mengangkat fungsional besi dan peruntukannya untuk melawan orang-orang kafir yang membangkang dan melawan. Hal tersebut memang terjadi, manakala perang menggunakan tombak, pedang, panah, dan senjata semacamnya. Kata ba'sa syadiid menurut Ibnu Katsir yaitu kekuatan hebat yang dapat mengalahkan kaum kafir kala itu. Tanpa bermaksud meragukan kemampuan hebat Ibnu Katsir, tapi sepertinya untuk konteks jaman sekarang tafsir ini membutuhkan tambahan keterangan.
Selain itu kata-kata wa manaafi'u linnas ditafsirkan sebagai membawa kebermanfaatan yang besar untuk manusia. Sampai saat ini, manfaat dari hadiid memang terbukti, bahkan menjadi penanda perubahan zaman dari zaman batu ke zaman logam.
Pertanyaan besarnya apakah kebermanfaatan dan kedahsyatan kekuatannya hanya sebatas itu ?
Pencarian Sebuah Paper : Possible generation of heat from nuclear fusion in Earth's inner core (Fukuhara, 2016)
 Ada yang menarik dari paper yang disajikan oleh tuan Fukuhara. Beliau membahas kemungkinan penghasilan panas dari fisi nuklir pada lapisan dalam bumi. Belum ada teori pasti yang mengungkap sumber dan penyebab panas dari dalam bumi dihasilkan. Selama ini baru muncul postulat yang membahas produksi panas dari fusi nuklir 3 atom deutron yang terkungkung pada ruang FeDx core-central kristal heksagonal.
Fusi nuklir pada inti bui memerlukan kondisi berikut : kuantitas yang besar dari deutrium pada material solid dengan lingkungan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi untuk mengatasi halanan dari tingginya coloumb barier reaksi fusi dan adanya kehadiran katalis yang mempromosikan reaksi. Kandungan lapisan logam campuran kaya Fe dengan kandungan uranium dan thorium dapat memungkinkan hal tersebut terjadi. Penelitian yang dilakukan oleh Tateno (19) membuktikan bahwa struktur hexagonal close packed pada Fe dapat stabil pada tekanan 377 Gpa dan temperatur 5700 K yang dapat terjadi secara alami padainti bumi. Struktur dan kondisi tersebut memungkinkan atom hidrogen untuk bermigrasi tanpa membentuk Fe hidrida.
Disamping itu, atom detrium juga diperkirakan terdapat pada struktur spesial Fe tersebut. Keberadaan Detrium pada inti-inti komet dan meteorit  memiliki keterkaitan kuat dengan perbandingan D/H pada air laut. Secara postulat reaksi fusi juga terbukti dapat dihasilkan dengan penggabungan atom-atom D. Namun sayangnya belum ada penelitian yang membahas tentang bagaimana unsur D yang selama ini terdapat pada D2O dapat tenggelam hingga inti bumi.
Secara saintifik, reaksi nuklir pada inti bumi yang terjadi pada 2 tetrahedral deutron atom yang bertumbuk dengan bentuk oktahedral pada campuran logam kaya Fe dapat terjadi seperti ini
Melalui proses tersebut, terbukti pada aktivitas-aktivitas vulkanik terdapat rasio isotop He yang besar pada area vulkanik. Ketersediaan D pada inti bumi diperkirakan dengan mengkalkulasikan panas yang dihasilkan oleh inti bumi.
Pertanyaan pak Tatang di akhir sesi membuat saya berkesimpulan akan satu hal. Betapa hebatnya Allah dalam merancang dunia ini dan dia berikan spoiler pada manusia melalui ayat-ayatnya. Mungkin ini bisa dikatakan cocokologi, tapi saya lebih berfikir ini mencari inspirasi dan kedahsyatan ilmu pengetahuan dari Al-Quran.
 Menutup tulisan ini, saya ingin menyampaikan pesan dosen senior pembimbing saya, " Jangan cuman banyak berdzikir, banyak-banyaklah berfikir!"
Tafsir Ibnu Katsir
Fukuhara, Mikio. 2016. Possible generation of heat from nuclear fusion in Earth's inner core. Scientific Reportsvolume 6, Article number: 37740 (2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H