Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapuan Kenangan

28 April 2024   20:32 Diperbarui: 28 April 2024   20:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua hari lagi akan datang masanya

Masa dimana kita bertemu di akhir pertemuan

Dalam kurun waktu yang singkat di pertengahan

Kita termangu merajut asa

Rupanya cerita ini akan usai

Tinggal sepenggal kata yang belum terlontar

Dari akar, di balik semak belukar

Lama tak ditengok makin menyemai 

Sepuluh tahun berlalu dari kelamnya dunia

Mengantarkan aku sampai ke sini 

Meninggalkan "kenangan" yang belum sirna

Karena belum jua disapu Illahi

Waktu itu adalah kegelapan

Waktu menyedihkan

Menyesakkan

Meninggalkan bekas dan luka yang membekas menjadi sayatan

Tuhan memang selalu memberikan kejutan

Siapa sangka bulan yang akan datang 2 hari ke depan

Merupakan awal daripada air mata

Air mata yang terus-menerus mengalir dan enggan memberikan sedikit iba

Satu demi satu bumi kupijak

Dalam derita yang kian memaksa

Untuk masuk dan menginjak

Hati, jiwa, bahkan rasa yang tak lagi seirama

Tapi, cerita ini sudah menemui akhirya

Menyisakan kesedihan yang berganti kebahagiaan

Air mata yang berubah menjadi suka

Tinggallah kusapu kenangan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun