Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapuan Kenangan

28 April 2024   20:32 Diperbarui: 28 April 2024   20:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karena belum jua disapu Illahi

Waktu itu adalah kegelapan

Waktu menyedihkan

Menyesakkan

Meninggalkan bekas dan luka yang membekas menjadi sayatan

Tuhan memang selalu memberikan kejutan

Siapa sangka bulan yang akan datang 2 hari ke depan

Merupakan awal daripada air mata

Air mata yang terus-menerus mengalir dan enggan memberikan sedikit iba

Satu demi satu bumi kupijak

Dalam derita yang kian memaksa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun