Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan yang Malu untuk Tersenyum

6 September 2023   20:00 Diperbarui: 6 September 2023   20:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam akan selalu gelap di setiap harinya

Saat mentari sudah berpulang keharibaan kuasa

Dan awan telah tertutup kabut hitam

Hanya akan ada dingin yang mengeram 

Menguras jari jemari yang basah karena kelu

Atau bibir yang kering karena dimakan angin lalu

Suasana sepi dengan gemercik air dari balik bilik bambu

Memecah sunyi yang menyingkap kelabu

Dan lagi-lagi malam akan menjadi waktu diamnya

Dari keramaian yang biasa kulalui ketika siangnya

Tapi, bukan untuk kali ini

Karena rupanya bulan telah kembali 

Bulan yang cantik dengan kesempurnaan cahyanya

Meskipun tak sekuat mentari

Tapi begitu sejuk untuk seorang hati

Yang lama bersemedi di dalam sukma

Bulan yang indah

Tapi ia malu

Malu untuk merekah

Padahal senyumnya begitu manis seperti madu

Bulan jangan lagi malu untuk tersenyum...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun