Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jakarta dengan Kearifan Lokalnya

29 Juli 2023   21:52 Diperbarui: 29 Juli 2023   22:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jakarta

Tujuh huruf yang telah menjelma 

menjadi sebuah nama 

yang besar untuk Indonesia

Jakarta 

Ia sudah tua

Sudah terlalu lama berpeluh dengan masa

Bergulir dengan waktu yang penuh sandiwara

Jakarta

Dirinya selalu menyimpan cerita

Suka dan dukanya kerap dipendam dalam jiwa

Enggan berbagi walaupun kepada saudara

Jakarta

Rupanya dia tak pernah jauh berbeda

Ketika pertama kali menjajakan mata

Sampai saatnya di penghujung usia 

Jakarta

Kota yang suka merayu di kala senja

Untuk mendatangkan orang dari berbagai kasta

Bertandang kemari untuk sekadar merapalkan cita

Atau mungkin doa untuk di- Aamiinkan bersama

Jakarta

Jarak yang terlalu dekat tidak selalu menjadi jaminan untuk bersenda

Sehingga hanya ada jarak yang tersisa dan berbekas pada nama besarnya

Padahal, Jakarta tidak lebih dari sebuah kota tua

Jakarta dengan kearifan lokalnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun