Dan kau senantiasa menjadi penikmat setianya
Ayah, aku rinduÂ
Tapi tanganku terlalu jauh
Dan lututku selalu merengkuh
Dari kejauhan aku ingin kau duduk lagi denganku
Melintasi teriknya mentari
Berlari mengejar hari
Melawan dinginnya hujan
Dan bersiap untuk setiap rintangan
Ayah, pundakku lelah
Aku ingin sekali bersandarÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!