Seperti seorang kumbara
Tak bersandang, apalagi berpapan
Manusia yang tak punya tujuan
Hanya dapat menunggu belas kasih pada hamba
Sedangkan, penyesalan itu semakin menjadi
Seolah-olah gemar menghampiri
Begitu pergi lalu datang lagi
Pada diri yang sudah tak pasti ini
Mungkinkah, ini semua tulah?
Akibat kesalahan diri sendiri
Dahulu kerap membuat luka di hati
Oleh segala ulah
Pongahku di masa lalu
Kepada ibu
yang telah lelah membesarkan daku
Sepeninggal bapak dahulu
Keras kepala pada diri
Telah meruntuhkan benteng kasih ini
Membutakan indra
Sehingga, tiada lagi dapat melihat dunia
Hanya nafsu yang terus saja meronta masuk,
mengotak-atik akal sehat
Hingga tega membuatnya tersayat
Setelah semua hilang dari genggaman
Barulah daku sadar
Betapa bodohnya diri ini membiarkan,
mutiara surga itu menangis tanpa tersadar
Andai kata, Tuhan masih berbaik hati padaku
Daku ingin memohon maaf
Atas segala khilaf
Tapi, sudikah ibu membalas maafku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H