Kepada: Nusa dan Antara
Kusematkan surat kecil untuknya,
untuk negeriku yang lama tak berjumpa
yang kini telah luput dari pandangan mata
Dalam tulisan ini, aku tak banyak bercerita
karena ceritaku, belum tentu penting untuknya
Namun, sekiranya dapat berkenan membaca
dan membalasnya walau sekecap kata
Bertahun-tahun sudah aku berkelana
Di negeri asing
Menuai ilmu satu demi satu
Demi tercapainya tujuan dan citaku untuk negeri
Di sini aku meminta
Dalam renungan kalbu dengan Sang Pencipta
Semoga negeriku baik-baik di tanahnya
Sehat-sehat rakyatnya
Terutama pemimpinnya yang menjadi pandu, di bawah Sang Saka
Semoga tak ada lagi, suara rakyat yang menyayat
yang menjerit di balik pagar
tanpa dapat berbuat
hanya bisa berkoar di barisan trotoar
Tak ada lagi tangisan belia
Anak-anak terlantar harus dipelihara
Bukan sebagai binatang!
Namun, menjadi seorang bintang
Untuk para pembesar negeri ada pesan tersendiri
Bersahabatlah dengan keadaan
Jangan kau balikkan lagi
karena kita adalah sama, sama-sama lahir dari kandungan
Menjaga warisan leluhur, tugas kita
Pendiri bangsa kelak adalah kita semua
Harapanku, harapan kita
Selamanya, bumiku masih di sini
Meski, jejak kakiku telah terhapus
Namun, aku tetaplah bagian dari pertiwi
dan untuknya, senandung doaku takkan pernah terputus