Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertiwi Menanti Kita Kembali

12 Juli 2021   02:12 Diperbarui: 12 Juli 2021   06:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam merayu, bulan pun datang 'tuk merajuk

Ditemaninya temaram lentera yang padam menyala

Antara kerumunan daun yang seolah memberi petunjuk

Guna bersenda bersama waktu yang tak kunjung memberi iba

Padahal lara pertiwi belum sirna di pandang mata

Masih berbekas, di kejauhan relungnya yang terdalam

Kesedihan yang tak akan mereda

Hanya menyisakan pilu yang tak kunjung meredam

Kawan, apakah kita akan berdiam diri?

Tak bergeming, meski pertiwi telah menjerit dalam batinnya

Dan memberi isyarat agar kita segera berdiri

Untuk melangkahkan kaki menuju lorong cahaya

Kawan, esok kita tidak boleh lagi seperti ini

Hari ini, adalah hari akhir kegelapan

Kita tutup sejarah kebodohan

Dengan membentangkan tirai putih yang telah bersih kembali

Kita buka cakrawala dunia dengan membuka lembaran buku

Membudayakan diri dengan berliterasi

Sebagai pijakan bumi untuk menaiki tangga menuju mimpi

Agar tak lagi menjadi harapan yang semu

Karena harapan kita, adalah harapan pertiwi

Dimana pundak rindu berada?

Di situlah tanah kelahiran kita

Tempat kita akan kembali, pertiwi menanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun