Malam merayu, bulan pun datang 'tuk merajuk
Ditemaninya temaram lentera yang padam menyala
Antara kerumunan daun yang seolah memberi petunjuk
Guna bersenda bersama waktu yang tak kunjung memberi iba
Padahal lara pertiwi belum sirna di pandang mata
Masih berbekas, di kejauhan relungnya yang terdalam
Kesedihan yang tak akan mereda
Hanya menyisakan pilu yang tak kunjung meredam
Kawan, apakah kita akan berdiam diri?
Tak bergeming, meski pertiwi telah menjerit dalam batinnya
Dan memberi isyarat agar kita segera berdiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!