Selain dari usaha kecil, mahasiswa danusan akan melanglang buana mencari dana dari pintu ke pintu, alias cari sponsor. Tentunya, tidak mudah untuk mencari sponsor acara kampus karena diperlukan kemahiran dalam membentuk proposal yang menarik. Salah sedikit, belum sampai depan pintu, sudah ditunjukkan pintu keluar. Balik lagi deh.Â
Untuk menghindari kemungkinan terburuk, mahasiswa danusan akan memutar otak dengan memikirkan hal lain, selain sponsor.
Selanjutnya, cara yang kerap dijumpai dari seorang mahasiswa danusan adalah dengan meminta bantuan dari para alumni kampus. Dari cara tersebut, diharapkan para alumnus akan iba dan memberikan sedikit bantuannya. Cara ini terbilang efektif karena didominasi oleh rasa persatuan dan kesatuan antar angkatan.
Tidak berhenti sampai di situ, mahasiswa danusan akan mengambil langkah seribu dengan terjun ke lapangan. Blusukan ala Pak Jokowi, versi mahasiswa danusan yang ngamen di jalanan dan mencari dana di pinggir jalan. Sedikit demi sedikit akan terkumpul dana, meskipun jauh dari kata cukup, tapi sudah cukup untuk mengukir senyum di wajah mereka.
Meskipun, kepanitiaan melelahkan dan kerap membuat kegalauan di hati. Ketika acara dapat berlangsung lancar dan memukau. Hal ini akan menjadi suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi setiap pengisi acara, panitia, dan terutama mahasiswa danusan. Hasil jerih payahnya, dari pagi sampai malam mencari rezeki dari sana-sini, seketika terbayar lunas.
Jadi, untuk kalian para mahasiswa yang pernah mengalami atau lagi ngalamin jadi mahasiswa danusan, tetap semangat dan jangan pernah menyerah. Apapun kinerjanya, semua itu adalah pengalaman berharga yang tidak akan ternilai di kemudian hari.
Stay Safe, Mahasiswa Danusan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H