Bayangkan saja, meskipun dalam kondisi pandemi seperti saat ini yang mengharuskan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tugas perkuliahan dan lainnya malah semakin menumpuk. Bukan lagi dalam hitungan hari, selang beberapa menit saja notifikasi di Google Classroom sudah membuat antrian. Belum lagi, kuis yang diadakan setiap minggu atau ulangan dadakan yang tak menentu.
Keadaan menjadi semakin miris karena tidak adanya interaksi langsung dari pengajar dapat membuat mahasiswa menjadi seorang yang apatis. Selain itu, mahasiswa menjadi pemalas dan sering menunda waktu untuk menyelesaikan tugas alias deadliner. Sehingga, ketika deadline datang untuk menjemput, mahasiswa akan lari terbirit-birit untuk mengejar kekosongan lembaran pengumpulan. Hal ini pasti pernah dialami ya oleh seluruh mahasiswa, saking banyaknya tugas, bingung mau ngerjain yang mana, mending tidur deh.
Tentunya, sangat buruk bukan bagi masa depan seorang mahasiswa?
Lebih parahnya lagi, dalam masa perkuliahan memang tidak terlalu ditekankan dalam bimbingan maupun keagamaan. Dalam masa ini, mahasiswa akan dituntut untuk mengayomi dirinya sendiri, ketika salah sekali saja akan sulit untuk kembali lagi.
Jika, sudah demikian apakah kalian masih ingin menjadi Mahasiswa Abadi atau mungkin bercita-cita menjadi Mahasiswa Abadi?
Ayolah kawan, mari manfaatkan waktu sebaik mungkin karena kesempatan dalam setiap waktu yang kita jalani, tidak akan kembali seperti semula. Apapun yang berlalu, akan hilang dari peradabadan. Meskipun, terasa sulit tapi kita harus tetap percaya, harapan selalu ada di mana pun dan kapan pun.
Semangat dan Salam Mahasiswa!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H