Lebih lanjut, hal ini akhirnya menjadi sebuah budaya yang diturunkan secara turun-temurun. Pengukuran harta dan tahta untuk membeli sebuah cinta seseorang. Orang di zaman dahulu, sering menamainya "bebet, bibit, dan bobot", sampai sekarang, mungkin juga tidak asing. Akan tetapi, saat ini sepertinya uang adalah hal yang lebih utama karena di dunia tidak ada yang gratis. Mau kencing saja harus bayar, apalagi menikmati surga dunia. Ada uang ada barang, begitu maksudnya. Memang dunia dan manusia sungguh terlalu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H