Mohon tunggu...
Cepi Nugraha
Cepi Nugraha Mohon Tunggu... -

Seorang suami dan ayah dari 3 buah hati. Membuat beberapa tulisan bertemakan usaha cetak (grafika), teknologi, hikmah, dsb. di beberapa blog, diantaranya RumahCahaya.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden 2014 & Burung Kacamata

8 April 2013   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya bukan orang yang suka bicara masalah politik, apalagi pengamat politik (belum pernah kan sekalipun melihat saya berbicara tentang politik di televisi?, hehe). Ini hanya sekedar oleh-oleh sepulang dari pos kamling pada saat kegiliran jadual ronda malam Sabtu kemarin, yang entah dari siapa dan darimana obrolan dimulai, yang diingat obrolan saat itu sudah mulai mengarah ke pembicaraan tentang bakal Presiden 2014 mendatang.

Saat itu isi obrolan saya pun kurang lebih seperti ini,

"Dulu masyarakat di beberapa daerah pada rame-rame memburu pohon-pohon kecil yang tumbuh dekat pagar, di kebun, bahkan yang tumbuh di hutan untuk dijadikan sebagai pohon hiasan di dalam pot (menyerupai bonsai) dengan cara menjungkirbalikkan pohon tersebut. Akar yang tadinya di bawah menjadi di atas dihiasi dengan daun-daun buatan dari plastik, sementara bagian pohon yang tadinya di atas posisinya jadi di bawah tertanam di dalam pot. Entah kenapa saat itu, saya mengira bahwa hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa partai berlambang pohon beringin yang tak pernah kalah dalam Pemilu (seingat saya dari mulai anak-anak hingga saya punya anak pertama) akan tumbang, dan.. ternyata hal itu benar terjadi.

Lalu suatu ketika terjadi lagi kebiasaan yang seingat saya tidak pernah terjadi sebelumnya, yaitu banyak orang pada ramai memburu uang logam receh Rp. 500-an dengan tahun-tahun tertentu yang mungkin memiliki kadar emas (atau apalah) yang cukup tinggi, kemudian uang tersebut rame-rame dilubangi dan dijadikan sebagai perhiasan berupa cincin. Saat keadaan di sebagian masyarakat ramai seperti itu, ada orang tua (sekarang sudah wafat) yang bilang bahwa bakal menjadi presiden RI mendatang kemungkinan besar adalah perempuan. Konon katanya uang logam receh yang dilubangi lebih menandakan ke perempuan. Dan apa yang kemudian terjadi? Presiden RI KH. Abdurachman Wahid yang semula terpilih pun lengser dan digantikan oleh seorang presiden dari kalangan wanita/perempuan.

Juga suatu ketika di beberapa wilayah di Bandung (saya tidak tahu dengan daerah lain) pada saat menjelang hingga setelah perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang kesekian kali, saya melihat di pinggir-pinggir jalan pada sepanjang jalan yang saya lalui tergantung bungkusan-bungkusan plastik yang diisi dengan air berwarna-warni seperti air es yang sudah mencair (tidak beku) sebagai hiasan menyambut perayaan kemerdekaan, ada pembicaraan kembali di sebagian masyarakan bahwa yang akan menjadi presiden RI selanjutnya adalah Pak SBY, karena hiasan plastik berisi air tadi orang Sunda biasa menyebutnya "es beye", sehingga dekat dengan kata atau singkatan SBY. Ternyata terbukti juga, bahwa presiden selanjutnya yang kemudian terpilih adalah Bapak DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."

Kemudian saya pun bertanya kepada teman-teman ronda yang ada di pos kamling, "Nah, sekarang kebiasaan apa yang sedang ramai-ramainya terjadi di masyarakat?".

Teman-teman ronda pun menjawab, "Orang-orang lagi pada ramai memelihara burung".

"Oh iya, dari mulai orang dewasa hingga anak-anak sedang ramai berburu dan memelihara burung", Pikir saya. Lalu saya pun bertanya kembali pada mereka, "Kalau dihubung-hubungkan dengan bakal presiden 2014 yang akan datang, siapa kira-kira presidennya?".

Teman saya menjawab, "Mungkin Bang Oma Irama, karena burung itu kan suka bernyanyi (berkicau), dan Bang Oma Irama adalah seorang penyanyi".

Bibir saya pun terbuka dan bilang, 'Ooohh...."

Karena mungkin sehari-hari aktifitas saya kebanyakan di rumah dan di dunia maya, malah yang terbayang oleh saya saat itu adalah burung Twitter. Partai mana gituh yang punya lambang seperti Twitter?.. Itu yang terlintas di pikiran, hehe.

Memang ada sih lambang partai yang berlambang burung, tapi burung Garuda miliknya partai Gerindra, sedangkan yang burung yang sedang ramai-ramainya diburu dan digemari masyarakat adalah burung Ese Nangka atau Burung Kacamata yang memang sedang digemari karena ocehan/kicauannya. Tapi mungkin saja Pak Prabowo-lah yang akan menjadi presiden. Kita manusia kan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti, karena masa depan adalah perkara yang ghaib, yang hanya Allah Yang Mengetahui.

Belakangan... ternyata muncul sosok bernama Joko Widodo alias Jokowi, barangkali bisa juga beliau-lah yang akan menjadi presiden. Ibarat burung Kacamata tadi, hanya burung kecil biasa yang tadinya dianggap kurang berharga, namun kemudian diburu dan digemari masyarakat untuk dinikmati keindahan suaranya bahkan diperlombakan. Mungkin begitu juga dengan Pak Jokowi, yang tadinya hanya masyarakat biasa, yang tadinya namanya tidak terdengar untuk menjadi kandidat calon presiden, tapi kemudian hari muncul menjadi kandidat kuat calon Presiden, dan tidak mustahil, bahwa beliaulah yang mungkin jadi Presiden Indonesia untuk 2014.

Oh lupa, mungkin juga nama lainnya yang akan menjadi Presiden.. ;)

Ahh.. siapapun yang bakal memimpin negeri ini saya mah tidak terlalu perduli, yang penting keadilan, persatuan, kemakmuran dan kesejahteraan bisa tercapai. Yang tadi itu hanyalah sekedar obrolan ringan diantara kami masyarakat kecil, sangat jauh dari ramalan atau pun prediksi-prediksi politik. Andai pun mungkin terjadi hal yang dihubung-hubungkan dan secara kebetulan terjadi, mungkin itu hanyalah "KIRATA", Kata orang Sunda, alias "Dikira-kira tapi Nyata". Atau mungkin juga merupakan "isyarat" atau "tanda-tanda zaman"? Wallaahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun