Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sikap Menghadapi Istri Saat Baby Blues

14 Juni 2024   13:33 Diperbarui: 14 Juni 2024   14:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baby Blues adalah gejala psikologi yang dialami oleh seorang perempuan pasca melahirkan, seperti mudah marah, steres, sakit kepala dan gejalan lain. Hampir setiap perempuan akan mengalami pase-pase baby blues stelah melahirkan. 

Hal ini terjadi sebenarnya diakibatkan belum adanya pengalaman dalam menangani masalah sendiri dalam menghadapi kenyataan pasca melahirkan. Mulai dari ketidaknyamanan karena masih merasa sakit, canggung karena harus minta bantuan sama mertua, ingin melakukan tetapi tidak mampu dan lain sebagainya. Gejalan ini muncul karena antara keinginan atau kemauan yang tidak bisa diwujudkan.

Bukan berarti saya pernah melakukannya. Tetapi saya pernah menghadapi perempuan yang mengalami gejala baby blues yaitu istri saya sendiri. Baby blues ini rentan terjadi bagi perempuan yang baru pertama kali melahirkan. Karena tidak adanya pengalaman itu dan ini, pasca melahirkan, sehingga terjadilah baby blues.

Gejala baby blues yang dialami seorang istri perlu dorongan dan bantuan dari orang lain terutama suami.  Lalu bagaimana peran dan sikap suami saat istri terjangkiti baby blues?

Bersabar

Tahun 2018 adalah sejarah pertama saya dalam mengurus rumah tangga. Ada banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan berdua bersama istri. Meski masih serumah dengan orang tua, tanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga harus menjadi prioritas saat itu.

Tahun itu juga saya menghadapi prempuan yang saya cintai mengalami Baby Blues. Kadang istri tiba-tiba nangis, mudah marah, sensitif dan perasaan lain yang tidak karuan. Menghadapi istri yang perubuhan emosinya berbeda dari biasanya, saya harus menghiiup energi sabar lebih banyak dari sebelumnya. Saat itu, kata sabar menjadi pegangan terkuat untuk bertahan menghadapi istri. Setiap gelaja itu muncu, sabar menjadi pilihan terbaik, namun tidak diam saja lalu pergi. Pergi dalam mengadapi masalah bukan pilihan terbaik.

Ajak Istri Bekomunikasi

Saat baby blues menghampiri istri, ajak istri berkomunikasi dengan komunikasi yang baik. Jika tidak ada tanggapan, rangkul dan pegang tangan istri lalu tanya apa yang bisa dibantu. Satu-satu caranya mengurai masalah yang keruh dalam otak istri adalah dengan bertanya padanya. Baby blues dipicu karena ada perasaan yang tertahan yang susah dikatakan.

Dengan menjadi pendengar terbaik bagi istri. Baby Blues dapat ditangani dengan baik. Sebagai suami saya memang harus menjadi teman terbaik bagi istri dalam mendiskusikan tentang apapun dalam urusan keluarga lebih-lebih soal baby blues.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun