Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beriman pada Setan

20 Oktober 2023   04:00 Diperbarui: 20 Oktober 2023   04:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menundukkan kepala yang telah sekian lama menyombongkan diri

Onani, masturbasi bahkan membunuh aku tak peduli

Tak ada Dia, tak ada Neraka, tak ada yang lain

Yang ada hanya surga yang kucipta sesaat

Sungguh aku telah mengakui

Cobaan berat bukan datang dari orang yang banyak

Namun sering datang saat bersama sepi dan Dia

Di saat itu

Telingaku kalah

Hatiku patah

Akalku musnah

Inikah yang disebut munafik itu?

Berbuat baik bila mata melihat

Padahal ada mata yg tak terlihat, namun selalu melihat

Membungkus diri dengan aturan keagamaan

Tapi masih beriman pada syaitan

Aku menunduk, kembalikan akal, kembalikan iman.

Sorong, 20 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun