Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Atas Kampus

21 Oktober 2016   04:42 Diperbarui: 21 Oktober 2016   04:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang, saat aku tidak bisa menyaksikan senja, aku tidak bisa tudur. “Apakah senja membenciku sehingga ia tidak nampak memberikan bayangan indah kepada para mahasiswa yang sabar dengan langkahnya?” Itu pertanyaan yang selalu mengisi kepalaku saat tidak bertemu senja.

Aku menunggu senja sampai malam menyelimuti hari. Aku melakukan itu hampir setiap hari di atas kampus. Aku selalu menunggunya dengan setia. Karena aku sangat menyukai senja.

Kesendirianku terasa bahagia saat senja menampakkan diri. Dia selalu menyiramkan cahaya lembut pada wajahku. Senyumku pun mengikuti cahaya senja yang jatuh di wajahku. Dengan melihat senja, aku merasa tenang. Seakan masalahku terbuang dan tubuhku terasa ringan. Pikirankupun karuan.

Pernah suatu hari, aku memintanya.

“Senja maukah kau kubawa dan menjadi milikku?”

Dia hanya diam. Dia tidak tersenyum saat aku bertanya padanya, tentang permintaanku. Aku memahami keadaannya, bahwa itu permintaan yang sulit untuk dikabulkan oleh senja, karena ia harus memikirkan orang lain juga.

“Aku minta maaf, aku sudah egois padamu senja!, aku akan selalu setia menunggumu di atas kampus sampai kau memberikan cahaya padaku” kataku meyakinkan senja.

Kamipun berpisah hari itu. Kami berpisah bukan karena keinginan untuk berpisah. Kami selalu dipisahkan oleh gelap.

Malang, 21 Oktober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun