Cinta adalah anugerah yang tidak pernah kering oleh panasnya penderitaan, rasa sakit, dan sayatan kehidupan. Cinta selalu memberikan arti hidup yang sesungguhnya, tergantung cara pandang seseorang dalam menjalani cinta. Cinta hanya sebatas istilah yang dipakai oleh setiap orang dalam mengekspresikan dunia yang dirasakan. Karena dengan cinta semua akan menjadi nyata, nyata dari rasa dan pandangan diri atas apa yang dilihat, dan dirasakan melalui penjiwaan. Kehidupan hanya milik orang-orang yang merasakan cinta. Terutama cinta pada hakikat hidup yang sejatinya yaitu cinta pada sang pencipta.
Setiap orang mabuk dengan manisnya anggur perasaan yang dirasakan. Terpesona dengan imajinasi dan hayalan sendiri atas apa yang belum jelas dimilikinya. Segala usaha akan dilakukan demi mencapai cinatanya. Cinta begitu relatif pada setiap individu yang merasakan cinta. Sehingga dari sejak bumi ini diinjak oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa., arti cinta yang sesungguhnya itu tidak pernah memiliki definisi yang tunggal, semuanya bergantung pada dari sisi mana ia merasakan cinta.
Mencintai dan dicintai adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan. terkadang kita tidak pernah menyangka, orang yang kita tidak duga mencintai kita melebihi segalanya. Dari definisi ini cinta adalah anugerah, ia tidak pernah mengenal kepada siap ia diturunkan. Semuanya itu dirasakan begitu saja.
Macam cinta di dunia ini sangat beragam. Bergantung dari sisi mana cinta itu diraih dan dirasakan. Mungkin kita bisa urutkan secara simultan: Pertama, Allah mencintai mahluknya lebih dari segalanya, Allah mencintai mahluknya dengan memberikan kesempurnaan, keindahan, kelebihan, kelebihan bergantung pada kehendak-Nya. Dari cinta yang pertama ini, kita menyimpulkan cinta adalah sebuah pemberian atas kehendak Tuhan.
Kedua,cinta yang tak bersyarat orang tua terhadap anaknya. Cinta seperti ini dirasakan setiap orang tua di dunia ini, tetapi sayang anak terkadang tidak menyadarinya, bahwa setiap orang tua memiliki cinta melebihi dirinya sendiri. Segala upaya dilakukan demi kehidupan anaknya, rasa pahit, rasa sakit, rasa perih tidak ada artinya asalkan si buah hati merasakan senang dan bahagian. Sehingga banyak kita temukan di lingkungan kita orang tua rela kering di bawah matahari demi sesuap nasi dan kebahagiaan anaknya.
Ketiga,cinta seorang antara lawan jenis. Cinta model ketiga ini selalu mengalami pasang surut, karena cinta macam ini tidak memiliki hubungan darah. Cinta hanya senyawa kimia yang menimbulkan reaksi saling menjalin rasa suka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H