Mohon tunggu...
Urwatul wusqo
Urwatul wusqo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PGMI (IAIN Jember)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kelebihan dan Kekurangan (Memahami Aliran Perenialisme Filsafat Pendidikan)

30 Mei 2020   17:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:53 7037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelebihan dan Kekurangan (Memahami Aliran Perenialisme Filsafat Pendidikan) (unsplash/inaki del olmo)

Halo teman-teman! Kali ini saya akan menganalisis aliran filsafat perenialisme beserta tokoh filosofinya.

A. Pengertian perenialisme aliran filsafat pendidikan

Secara etimologis kata perenial berasal dari bahasa latin "perenis" Yang artinya kekal selama lamanya atau abadi sehingga filsafat perenial dikatakan sebagai filsafat keabadian. Aliran ini lahir pada abad ke-20. Aliran ini lahir sebagai suatu reaksi pendidikan progresif. 

Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali artinya sebagau suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang (zaman modern) terutama pendidikan zaman sekarang perlu kembali ke masa lampau.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Perenialisme

B. Tokoh filsufnya

1. Plato

Sebagai filosof plato memiliki kedudukan yang sangat istimewa, ia pandai menyatukan puisi,ilmu,seni dan filosofi. Pandangan abtrak sekalipun dapat dilukiskan dengab gaya bahasa yang indah. Menurutnya tujuan pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asa normative dan melaksanakannya dalam aspek kehidupan.

2. Aristoteles

Ia merupakan murid dari plato. Menurutnya tujuan pendidikan adalah pendidikan membentuk kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.

3. Thomas aquinas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun