Kini kita bisa melihat banyaknya taman di kota Bandung yang tak terurus dengan banyaknya sampah di sana, juga terlihat tiada keunikan dari masing-masingnya. Itu menunjukkan bahwa warga kota Bandung tidak merasa memiliki. Dalam tataran yang lebih luas, taman tematik hanya merepresentasikan simbol-simbol fisik padahal sebenarnya sama saja dengan taman lainnya.Â
Maka di sini timbul pertanyaan, mengapa taman tematik ? Mengapa tidak usah saja pakai nama sekalian? Maka cara yang pas untuk mengedukasi warga berdasarkan taman ini adalah memastikan setiap taman tematik ini hidup dengan aktivitas-aktivitasnya. Di situlah letak edukasi. Pada akhirnya warga Bandung nantinya tak sekedar masyarakat yang genit dengan kehebohan-kehebohan sosial media, namun yang jauh lebih penting adalah masyarakat yang cerdas (knowledge-based society). Bukannya itu inti daricreative society bukan ?