Untuk melakukan kegiatan tracking dan camping tentu saja wisatawan membutuhkan fasilitas penunjang keselamatan mereka saat melakukan kegiatan di Gunung Api Purba Nglanggeran ini. Hal ini juga yang dapat menentukan kualitas suatu destinasi wisata dan kepuasan wisatawan terhadap destinasi tersebut. Memang mereka sudah menyediakan fasilitas pendukung di jalur track seperti tangga pendakian, penunjuk arah, batas keamanan, jembatan penghubung, dan fasilitas lainnya. Namun sepertinya mereka belum melakukan monitoring yang berkala terhadap track yang mereka sediakan ini.Â
Hal ini ditunjukan dengan track yang merupakan jalur wisatawan menuju puncak tertutupi banyak dedaunan yang tampak tidak pernah dibersihkan dan track yang beberapa berbentuk anak tangga serta bebatuan ini apabila saat hujan maupun setelah hujan dapat menyebabkan track menjadi licin dan akan berbahaya bagi wisatawan.Â
Di beberapa titik track pun terdapat pula fasilitas berupa jembatan penghubung yang tidak terawat dan keamanannya tidak terjamin karena kayunya beberapa sudah keropos, atau besi jembatan sudah berkarat. Selain itu saat berada di track kita akan sulit menemukan tempat sampah yang menyebabkan wisatawan membuang sampah sembarangan. Selain itu saya juga banyak menemukan bekas spot selfie yang tidak terawat dan malah merusak pemandangan serta lingkungan di track tersebut. Tentu saja untuk kedepannya ini bisa menjadi hal yang buruk untuk kelanjutan destinasi wisata ini baik secara sosial maupun lingkungan.Â
Â
Maka dengan ini monitoring menjadi salah satu Langkah yang penting untuk dilakukan pengelola terhadap objek wisata yang mereka miliki. Nglanggeran memang sudah menerapkan prinsip ekowisata yang ada namun implementasi terhadap objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini dirasa kurang maksimal. Prinsip ekowisata berupa kepekaan terhadap situasi sosial saya rasa tidak berimbang dengan fakta yang ada di track pendakian dimana wisatawan akan terbayang-bayang oleh keselamatan diri mereka. Lalu tidak tersedianya tempat sampah dan bekas spot selfie ini sangat tidak sesuai dengan prinsip ekowisata yaitu mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan sadar terhadap lingkungan. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus tentu akan memberikan dampak yang buruk terhadap objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini.
Â
Sehingga untuk menjaga prestasi yang dimiliki oleh Ekowisata Nglanggeran ini pengembangan objek wisata yang mereka canangkan tentu saja harus benar-benar dilaksanakan sebaik mungkin khususnya di Gunung Api Purba Nglanggeran yang mereka miliki. Karena apabila prinsip ekowisata yang sudah mereka terapkan terlaksana secara maksimal keberlanjutan destinasi wisata ini akan lebih terjamin dimasa depan. Gunung Api Purba Nglanggeran yang menjadi daya tarik utama ekowisata ini perlu untuk dimonitoring lebih berkala dengan upaya-upaya mengurangi dampak-dampak  negatif yang mungkin terjadi terutama pada dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran ini.
Â
Referensi
Â
Tiani, Intan M., Baiquni, M. (2018). Penerapan Prinsip Ekowisata di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Jurnal Bumi Indonesia. 7. 1-9. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/260761-none-f1425a1c.pdf