Mohon tunggu...
ursula lintang
ursula lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ibadah Online, Memangnya Bisa?

10 Desember 2021   18:03 Diperbarui: 10 Desember 2021   18:19 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2 tahun belakangan ini dunia sedang digemparkan oleh virus covid-19 yang memberikan dampak bagi semua sector di dunia terkhusus di Indonesia sendiri seperti sector ekonomi, pendidikan, pariwisata, sosial budaya, serta agama. Oleh sebab itu, mau tidak mau siap tidak siap kita harus beradaptasi dengan perubahan dalam menghadapi pandemi covid-19 ini.

                Seperti yang dilakukan oleh umat beragama di Indonesia yang melakukan peribadatan atau kegiatan keagamaan lain secara online yang bertujuan untuk menghentikan penularan virus covid19 ini. Hal ini dibuktikan oleh hampir seluruh Gereja Katolik di Indonesia yang melakukan peribadatan secara online (live-streaming) melalui platform youtube (dilansir dari berita flores.com). Gereja katolik memanfaatkan aplikasi youtube karena melalui channel youtube, gereja bisa menampilkan perayaan ekaristi secara digital yang hanya bermodalkan internet. Oleh sebab itu, seluruh umat katolik disarankan untuk melakukan peribadatan dengan menggunakan metode dalam jaringan menggunakan platform youtube yang bisa diakses melalui televisi, komputer, hp, atau alat elektronik lainnya.  Pertimbangan gereja hingga memutuskan untuk melakukan perayaan ekaristi secara online ini ialah sebagai alternatif agar seluruh umat tetap bisa melakukan peribadatan tanpa keluar dari rumah dan harus datang ke gereja.

                Namun, keputusan untuk melaksanakan peribadatan secara online tersebut justru menimbulkan pro dan kontra di tengah umat. Sebagian orang yang setuju menganggap bahwa keputusan ini sangat baik karena meskipun virus sedang marak dan bertebaran, umat katolik tetap bisa melangsungkan peribadatan sekaligus menunjukkan dukungan gereja katolik mengenai pemutusan penyebaran rantai covid-19. Tak hanya itu, jika dihubungkan dengan konteks budaya, dengan adanya misa secara live streaming ini dapat dimanfaatkan umat katolik seluruh Indonesia agar bisa mengenal budaya lain seperti contoh bahasa dan logat masing-masing disetiap daerah hanya dengan mengikuti perayaan ekaristi secara live streaming menggunakan platform youtube yang berasal dari paroki dari suku yang berbeda bahkan bisa menambah pengetahuan mengenai isu yang sedang terjadi di daerah yang lain. Namun, disisi lain sebagian orang yang tidak setuju berpendapat bahwa kegiatan peribadatan yang dilaksanakan secara online ini justru memutus rantai persaudaraan antar umat katolik dan menjauhkan tali sosial bagi seluruh umat karena mereka menilai bahwa datang ke gereja untuk melakukan peribadatan merupakan salah satu cara dan jembatan bagi umat katolik untuk menambah saudara dan mengenal sesama umat yang lain dari berbagai latar belakang budaya dan lain sebagainya dalam hal relasi secara fisik. Tak hanya itu, mereka berpendapat bahwa ditengah kejenuhan selama pandemi ini datang ke gereja juga dapat digunakan sebagai sarana agar tetap bersosial meskipun tetap menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan lainnya.

                Tetapi, diluar pro dan kontra tersebut, platform youtube sangat membantu dan memudahkan seluruh umat beragama katolik untuk tetap melakukan peribadatan bahkan berinteraksi dengan umat di daerah lain. Dalam hal ini pula, penerapan media baru sangat berfungsi dengan maksimal. Dari peristiwa yang sudah penulis jabarkan tadi, kita dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia sangat terbantu dengan kehadiran dan perkembangan media sosial terkhusus aplikasi-aplikasi seperti youtube. Dalam hal ini youtube juga menjadi jembatan bagi umat katolik dalam hal transmisi budaya dan media dalam keadaan pandemic covid-19. Melalui proses ini, meskipun ditengah pandemic covid-19 umat katolik tetap bisa belajar menjadi anggota masyarakat dan gereja dengan baik seperti contoh ketika terjun langsung dan berpartisipasi mempersiapkan live streaming bahkan hanya menonton live straming ekaristi tersebut. Yang terakhir, mengenai hal ini youtube membantu kita untuk membangun relasi dengan umat lain yang berbeda budaya dimanapun berada.

Daftar Pustaka :

http://www.beritaflores.com/2020/04/08/misa-online-tantangan-terhadap-iman-dan-akal-budi/

https://nttprogresif.com/2020/06/15/menggagas-teologi-web-menggugat-misa-virtual-1-2/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun