Mohon tunggu...
uri yanto
uri yanto Mohon Tunggu... -

Bismillah,sabar,fokus,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Log Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

11 Oktober 2010   08:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pertemuan I: Senin, 23Agustus 2010

Bahw a belajar adalah sebuah proses, hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran yang memberikan sebuah pengalaman kepada siswa, dan itu ada dalam pembelajaran terpadu

Pertemuan II: Jum’at, 27Agustus 2010

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran atau anatar dan inter mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu juga bukan merupakan pembelajaran yang dipadukan akan tetapi dengan sendiri akan terpadu

Pertemuan III: Jum’at, 4 September 2010

Anak usia SD  belajar secara holistik atau menyeluruh dengan menggunakan mata, telinga, intelektual dan gerakan yang dilaksanakan secara bersamaan/menyatu. Pada saat anak melihat atau mendengar dan bergerak maka pada saat itu pula anak berfikir.

Anak SD sesuai dengan karekteristik perkembangannya, belajar melalui benda-benda konkret atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Sehingga dipakailah pembelajaran terpadu yang mengintegrasikan bahan-bahan kajian menjadi utuh dan bermakna serta siswa dapat belajar dari pengalaman langsung.

Pertemuan IV: Jum’at, 1 Oktober 2010

Pembelajaran terpadu bertujuan agar anak bisa mempelajari apa yang ada di lingkungan sekitar melalui kurikulum berbasis pengalaman. Belajar  adalah proses keseluruhan dan hal itu sesuai dengan karakteristik anak yang perkembangannnya holistik. Oleh karena itu pembelajaran terpadu di SD yang berpusat pada topik/tema (tematik) dan menekankan pada pengalaman siswa tidaklah bertentangan dengan kurikulum. Belajar adalah pengalaman sehingga dengan pengalaman, belajar akan lebih bermakana. Setiap siswa mempunyai kemampuan sendiri-sendiri sesuai, bakat, talenta, kapasitas intelektual, minat, dan berbagai aspek lain. Sehingga dalam pembelajaran guru perlu memperhatikan apa yang menjadi kesukaan siswa dan melihat dari konteks siswa sedangkan guru tinggal mengikuti atau mengarahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun