Mohon tunggu...
Humaniora

Pendidikan yang Dialektis

2 Januari 2016   15:58 Diperbarui: 2 Januari 2016   16:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Studi Demokrasi, Dialogis Partispatoris, Go To Humanis Yang Dialektis

Dialektika bagi kita merupakan inspirasi paling penting dalam semua perubahan menuju bentuk yang semakin sempurna. Tetapi masalahnya kemudian kembali berpulang kepada kita sejauh mana kita mampu menterjemahkan konsep dialektika dalam kehidupan dan dinamika yang kita jalani selama ini. Pendidikan dialektis adalah memposisikan sejarah sebagai cermin evaluasi untuk tidak mengulangi yang sama layaknya seekor keledai yang tetap jatuh pada lubang yang sama. Pendidikan dialektis adalah kunci dalam menjalankan proses pendidikan dalam dinamika kita. Pendidikan masa depan berarti pendidikan hari kemarin yang selalu diperbaiki secara dialektis dengan pendidikan hari ini.

Paolu Freire mengatakan bahwa manusia diberikan “kesadaran kritis” untuk bisa melihat bahwa ada sistem yang menjadi tirani dan harus segera dirobohkan agar tidak banyak jatuh korban dalam lingkaran ini. Pendek kata, Freire mengajak kita untuk menjadi manusia yang mampu melihat sisi dalam dunia pendidikan yang sudah begitu kronis dikarenakan telah membunuh banyak manusia tidak berdosa yang tidak mampu merasakan nikmatnya berseragam dan bercengkerama dengan orang-orang sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun