Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Sosial dan Budaya Digital Surveillance

16 Desember 2024   08:19 Diperbarui: 16 Desember 2024   08:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media sosial dan digital surveillance | Al-jazeera

Digital surveillance adalah pedang bermata dua. Ia bisa menjadi alat untuk menegakkan keadilan, tetapi juga mudah berubah menjadi instrumen penghancur. Sebagai pengguna media sosial, kita punya tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ini. Sebelum menekan tombol "bagikan," tanyakan pada diri sendiri: apakah informasi ini dijamin kebenarannya? Apakah tindakan saya akan membantu, atau justru memperburuk situasi?

Karena pada akhirnya, pengawasan digital bukan hanya tentang menuntut keadilan. Ia adalah cerminan siapa kita sebagai masyarakat: apakah kita menggunakan kekuatan ini untuk membangun, atau justru menghancurkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun