Pernahkah Anda merasa seperti berlari di atas roda hamster, tanpa pernah benar-benar sampai ke tujuan? Selalu membandingkan diri dengan orang lain sering kali menjadi jebakan yang membuat kita merasa demikian. Entah itu dengan teman, keluarga, atau bahkan orang asing di media sosial. Tanpa sadar, kita mengukur kebahagiaan dan kesuksesan dengan standar yang bukan milik kita.
Mengapa Kita Suka Membandingkan Diri?
Kita hidup di era yang menuntut kesempurnaan di setiap sisi. Bukan hanya di tempat kerja atau komunitas, tapi juga di layar ponsel kita. Ada beberapa alasan mengapa kita terjebak dalam pola pikir ini:
Naluri Manusia
Manusia memang cenderung membandingkan diri sebagai cara untuk memahami tempatnya di dunia. Dahulu, ini membantu kita bertahan hidup, tetapi kini sering kali hanya menambah beban pikiran.
Apa yang kita lihat di media sosial hanyalah bagian terbaik dari kehidupan seseorang. Hanya konten, bukan keseluruhan cerita. Namun, otak kita sering lupa bahwa "yang indah di luar, belum tentu damai di dalam."
Iklan
Pesan yang terus-menerus kita terima telah menggiring kita, bahwa kita butuh lebih banyak: lebih cantik, lebih sukses, lebih kaya. Akibatnya? Rasa puas yang ada menjadi musnah. Bahkan menghilangkan rasa syukur kita.
Apa Akibatnya?