Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Refleksi tentang Siklus Kehidupan dari Buah Pisang

2 Desember 2024   17:52 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus kehidupan, sumber: mentalsuksesku


Saya yakin Anda sudah paham makna gambar pisang di atas. Apalagi dengan adanya kutipan di bawahnya. Tapi, melalui artikel ini, saya tetap akan menjelaskan.

Bukan apa-apa, pertama melihat gambar tersebut, hati saya bergetar. Mungkin sedikit tersindir. Sehingga saya tertarik untuk menuliskannya.

Gambar 4 buah pisang tersebut adalah refleksi tentang siklus kehidupan kita, manusia.

Kita seringkali melihat pisang sebagai buah yang biasa saja, namun jika kita perhatikan lebih dalam, buah kuning ini menyimpan banyak makna filosofis yang dapat kita petik dalam kehidupan. Melalui gambar sederhana empat buah pisang dalam berbagai tahap kematangan, kita diajak untuk merenung tentang siklus hidup manusia.

Pisang Segar

Pisang yang masih segar dengan warna kuning cerah merepresentasikan masa muda, atau masa saat kita di puncak kesuksesan. Semua yang kita miliki, sebagai orang yang sukses, nampak sangat menggiurkan orang-orang yang melihat. Sebagai penampakan buah pisang yang segar dan padat.

Pisang Bercak Hitam

Munculnya bercak hitam pada pisang yang kedua, menandakan awal dari perubahan. Begitu pula dalam kehidupan, kita akan mengalami berbagai perubahan, baik itu fisik maupun emosional. Bercak-bercak hitam itu tanda-tanda menurunnya potensi yang kita miliki.

Pisang Lembek

Pisang yang sudah lembek dan berwarna gelap melambangkan masa tua di mana kekuatan fisik dan mental mulai menurun. Sama seperti pisang yang mudah rusak, manusia pada usia lanjut juga lebih rentan terhadap penyakit dan membutuhkan perawatan ekstra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun